Ikuti Kami

Ada Makna Dibalik Sebutan ‘Kota Rahim Pancasila’ Bagi Ende

Ende memang bukan kota dimana Pancasila lahir. Namun, tempat Bung Karno mengabstraksikan pikiran-pikiran yang telah diperjuangkan.

Ada Makna Dibalik Sebutan ‘Kota Rahim Pancasila’ Bagi Ende
Kota Ende, Flores, NTT menggelar Parade Pesona Kebangsaan dalam rangkaian Peringatan Harlah Pancasila ke-77. (sumber: berdikari.online)

Ende Flores, Gesuri.id - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendukung Parade Pesona Kebangsaan dalam rangkaian Peringatan Harlah Pancasila ke-77 yang digelar oleh Pemkot Ende, Flores, NTT. 

Baca Kok Luhut Audit Kebun Sawit? Katanya Hanya Bantu Urus Migor

Adapun kegiatan ini dibuka dengan Festival ‘Pancasila Rumah Kita dari Ende untuk Indonesia’.  

Dalam kegiatan yang berlangsung Sabtu (28/5), Wakil Kepala BPIP Haryono mengungkap ada makna dibalik sebutan ‘Kota Rahim Pancasila’ bagi Ende. 

Menurutnya, Ende memang bukan kota dimana Pancasila lahir. Namun, tempat Bung Karno mengabstraksikan pikiran-pikiran yang telah diperjuangkan sekelumit sempat dikonstruksi selama menjalani masa pembuangan di Ende hingga saat sidang BPUPKI.

Ia menambahkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 berhasil melahirkan rumusan sila dan butir Pancasila sebagai philosophische grondslaag, falsafah dasar negara Indonesia yang akan didirikan.

“Pancasila lahir di Gedung Chuo Sangi In, Jakarta saat sidang Dokuritsu Coosakai, badan penyelidik kemerdekaan mengadakan sidang pleno yang pertama. Namun pemikiran Bung Karno sudah lama diperjuangkan,” papar Haryono dalam keterangan tertulis, Minggu (29/5).

“Saat dibuang ke Ende oleh Pemerintah Belanda, Bung Karno justru mendapat kesempatan kontemplasi dan refleksi terhadap pemikiran tersebut yang kemudian dijadikan sebagai dasar dan orientasi bangsa ini ke depan,” sambungnya.

Haryono mengatakan BPIP mendukung Ende sebagai pusat Peringatan Harlah Pancasila yang ke 77 pada tanggal 1 Juni 2022. Selain untuk mengenang memori dan jasa masyarakat Ende yang toleran, juga untuk melibatkan masyarakat di pelbagai daerah menjadi inspirasi bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dan kemajuan bangsa.

“Intinya Pancasila bukan milik orang Jakarta saja. Pancasila milik semua warga negara Indonesia, di mana pun berada,” ungkapnya.

Menurutnya, hal ini juga sesuai dengan kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi bahwa membangun tidak harus fokus dari pusat. Tapi juga bisa dirintis dari berbagai daerah.

“Kita berharap bukan hanya Ende yang menjadi pusat Harlah Pancasila tetapi juga daerah lainnya. Misalnya diutamakan pada daerah-daerah yang pernah menjadi tempat pembuangan perintis kemerdekaan, a.l Digul, Banda, Bengkulu dan lain-lain,” tutur Haryono.

“Hal ini penting untuk menegaskan bahwa proses perjuangan para pendiri bangsa selain penuh dengan tantangan juga secara simbolik menyatukan semua elemen dan wilayah Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama BPIP Elfrida Herawati Siregar menambahkan Harlah Pancasila yang dilaksanakan di Ende berlangsung meriah. Parade ini mengusung tema ‘Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia’ dengan melibatkan berbagai atraksi dan tradisi.

Adapun gelaran yang berlangsung Sabtu (28/5) lalu dipenuhi ribuan warga Ende dan Flores yang ‘tumplek blek’ (datang dan berpartisipasi) sejak pagi dengan menggunakan baju adat dan ornamen Garuda Pancasila. Para peserta yang terlibat terdiri dari siswa berbagai sekolah, guru, orang tua, ASN, ormas, tokoh adat, seniman, polri, dan TNI. Turut hadir juga jajaran BPIP, Pemkab Ende, serta perangkat daerah.

Baca Koalisi Pilpres 2024? Hasto: Prioritas Atasi Efek Pandemi

Parade dimulai saat ratusan kapal tradisional dari Pulau Ende tiba di Pelabuhan Soekarno. Mereka berlabuh di sekitar KRI Teluk Banten 516 TNI AL yang tiba lebih dulu pada Kamis (26/5).

Usai disambut Bupati Ende Djafar H. Achmad M.M, barisan parade berjalan kaki menuju 6 situs utama Soekarno menghabiskan banyak waktu selama menjalani masa pembuangan di Ende. Mulai dari Kantor Polisi Militer, Rumah Pengasingan Soekarno, Serambi Soekarno, Gedung Imaculata, Makam Ibu Amsi, dan Taman Permenungan Pancasila.

Selain parade ini, BPIP juga akan menggelar pembekalan penguatan pembinaan ideologi Pancasila berupa seminar, talkshow, dan napak tilas. Diketahui, Presiden Jokowi juga direncanakan berkunjung pada 1 Juni mendatang. Dilansir dari berdikari.online

Quote