Ikuti Kami

Ahok Pamerkan B30 Produk Indonesia di Forum Internasional

B30 adalah pencampuran antara bahan bakar diesel atau solar dengan FAME.

Ahok Pamerkan B30 Produk Indonesia di Forum Internasional
Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (paling kiri) memarmerkan produk energi biofuel B30 saat jadi pembicara di forum global "Atlantic Council Global Energy Forum 2020".

Jakarta, Gesuri.id - Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memarmerkan produk energi biofuel B30 saat jadi pembicara di forum global "Atlantic Council Global Energy Forum 2020".

Seperti diketahui, B30 adalah pencampuran antara bahan bakar diesel atau solar dengan FAME (Fatty Acid Methyl Ester). Komposisinya yaitu 70% solar dan 30% FAME. FAME ini didapatkan dari kelapa sawit.

Baca: Presiden Senang Implementasi Program B30 Hemat Devisa

Ahok ikut bertolak ke Uni Emirat Arab bersama Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Dikutip dari instagramnya @basukibtp, pada Kamis (16/1), Ahok menjelaskan bahwa acara yang dihadirinya dilaksanakan di Abu Dhabi pada 11 Januari 2020.

Sebagai pembicara, Ahok menyampaikan bahwa Pertamina sebagai national oil company bercita-cita untuk mewujudkan penyediaan energi berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Selain itu, lanjut Ahok, salah satu cara wujudkan cita-cita itu adalah dengan mengutamakan komoditas sawit domestik sebagai bahan campuran bahan bakar yang bertujuan untuk menekan angka impor migas.

Ia pun mengungkapkan, pengembangan biofuel oleh Pertamina sudah berhasil mencapai kandungan B30 dan sudah mulai diperjualbelikan secara umum di SPBU-SPBU Pertamina dengan nama biodiesel.

"Sebagai penghasil utama kelapa sawit, Indonesia tidak perlu khawatir terkait keamanan pasokan bahan baku," jelas Ahok.

Sebelumnya, saat meluncurkan Biodiesel 30 persen atau B30, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa langkah tersebut membuat rezim impor Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa diakhiri ke depannya.

Ia pun berjanji akan mempercepat program ini. Bahkan, setelah B30, pada tahun ini ia juga meminta agar Pertamina dan Menteri BUMN meluncurkan B40. Pada 2021, ditargetkan sudah memasuki B50.

Baca: Pramono: Presiden Putuskan Oktober Persiapan B30

Selain itu, dengan memanfaatkan produk sawit atau CPO dalam negeri, Jokowi yakin ketergantungan terhadap impor di sektor migas bisa ditekan bahkan dihilangkan. 

Lalu, defisit transaksi berjalan yang terjadi selama ini, lantaran impor yang terlalu besar, juga bisa dikendalikan. Penyumbang impor yang berasal dari sektor migas seperti BBM dan petrokimia ke depan akan berkurang.

Quote