Gambir, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengantisipasi warga pendatang yang biasanya berbondong-bondong ke ibu kota setelah hari raya Lebaran.
Baca: Kerumunan di Ancol, Gilbert: Warga Belum Dewasa
Sebab, perekonomian di Jakarta belum sepenuhnya pulih imbas pandemi Covid-19 yang sudah melanda sejak setahun terakhir.
Ia pun khawatir, para pendatang baru ini bakal menjadi beban bagi pemerintah daerah ke depannya.
“Karena ekonomi belum kembali normal, secara otomatis lapangan pekerjaan kita masih terbatas. Jangan memindahkan warga dari kampung ke Jakarta,” ucapnya, Minggu (16/5).
Fenomena warga dari daerah berbondong-bondong datang ke Jakarta memang seolah sudah menjadi tradisi.
Umumnya mereka nekat datang ke ibu kota untuk mengadu nasib mencari pekerjaan yang lebih layak di Jakarta.
Namun, Gembong menilai, fenomena bisa menjadi masalah baru lantaran perekonomian di Jakarta belum sepenuhnya pulih.
“Intinya itu, ini perlu diantisipasi sejak dini agar di kemudian hari tidak menimbulkan persoalan di Jakarta,” ujarnya saat dihubungi.
Data dari Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, tingkat pengangguran di ibu kota saat ini mencapai 8,5 persen.
Gembong khawatir, datangnya para pendatang baru ini bisa meningkatkan angka pengangguran di ibu kota.
Untuk itu, ia meminta Pemprov DKI selektif dalam memberikan izin tinggal kepada warga pendatang.
“Perlu ada yang menjamin yang bersangkutan ke Jakarta, sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” kata dia.
Tak hanya menyebabkan angka pengangguran naik, kehadiran para pendatang baru ini pun bisa memicu meningkatkan angka kriminalitas di DKI.
“Kalau yang bersangkutan tidak punya keahlian masuk ke Jakarta, bertempur di Jakarta yang begini liar, malah nanti menjadi tindak kriminal. Karena ini yang bikin kami khawatir,” tuturnya.
Selain itu, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Ini juga meminta Pemprov DKI mengawasi warga pendatang.
Sebab, mereka berpotensi meningkatkan kasus Covid-19 di ibu kota yang mulai melandai.
“Makanya yang masuk ke Jakarta harus bebas Covid-19, karena musuh kita bersama Covid-19,” ucapnya.
Sebelumnya, Warga pendatang dari berbagai daerah mulai berdatangan ke DKI Jakarta pada H+3 Lebaran.
Dinas Kependudukan dan Catatan SIpil (Dukcapil) DKI Jakarta mencatat, ada 237 warga pendatang yang tiba di ibu kota hingga pagi tadi.
“Data per pagi tadi, pukul 07.00 WIB, totalnya 1.124 warga tiba di Jakarta. Jumlah warga DKI 887 orang dan non DKI 237 orang,” ucap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Dukcapil DKI Budi Awaludin, MInggu (16/5).
Fenomena warga dari daerah berbondong-bondong datang ke Jakarta bukan kali ini saja terjadi.
Hal ini sudah menjadi tradisi, dimana pendatang biasanya ke Jakarta usai hari lebaran untuk mengadu nasib.
Budi mengatakan, pihaknya tak bisa menolak warga pendatang lantaran tak ada aturan yang tidak memperbolehkan warga ber-KTP non DKI masuk ke ibu kota.
“Tidak ada larangan, kami enggak bisa menolak,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengatakan, pihaknya hanya bisa mengarahkan warga pendatang untuk segera melengkapi dokumen kependudukan yang diperlukan.
“Paling kita mengarahkan dan menanyakan maksud tujuan ke sini apa. Misalnya ingin sekolah atau kuliah atau mungkin ada pekerjaan lain di sini,” kata Budi.
Baca: Anies-Zulkifli Hasan Ketemuan Fisik? Mirip Roadshow PKS!
Selain itu, pihak Dukcapil DKI melalui kelurahan dan puskesmas setempat juga bakal mengarahkan warga pendatang untuk melakukan tes Covid-19.
Tujuannya untuk memastikan warga pendatang dalam kondisi sehat dan tidak terpapar penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu.
“Harus ada jaminan mereka dalam kondisi yang sehat, tidak membuat masyarakat lain di sekitarnya ketakutan,” tuturnya.
“Kalau mereka enggak sehat kan bisa menimbulkan kekhawatiran masyarakat lain juga kan,” tambahnya menjelaskan. Dilansir dari tribunnews.