Jakarta, Gesuri.id - Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi (Gus Mis) menyatakan kondisi Iran sekarang justru semakin kuat dan solid pasca pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani.
Baca: Gus Mis: Di AS, 'Orang Gila' Pun Bisa Jadi Presiden
Dia menilai, Iran berhasil membangun kekuatan di dalam negeri dan mengerahkan gerakan perlawanan di tengah embargo ekonomi.
“Belum lagi dukungan Rusia, China, Turki, dan Qatar,” kata Gus Mis, baru-baru ini.
Pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh Amerika justru memperkuat api revolusi Iran yang sudah lama bergema sejak tahun 1979 ini.
“Kemartiran Qasem Soleimani dan para syuhada, menurut saya, justru memperkuat api revolusi Iran,” tegas Gus Mis.
Ketua Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia ini menilai, kekuatan Iran saat ini justru semakin hebat dengan dukungan dari warga negara dan persenjataan yang lengkap. Dia meyakini walaupun Iran memberikan balasan yang setimpal kepada militer AS, namun negeri Mullah itu tidak memusuhi warga negaranya.
“Iran tidak akan memusuhi warga AS. Iran hanya memberikan pembalasan yang setimpal terhadap elite dan militer AS karena mereka telah melampaui “garis merah” dengan menewaskan sosok pejuang Qassim Sulaiman,” jelasnya.
“Satu lagi, keyakinan pada Imam Mahdi yang akan menyertai langkah mereka. Doa-doa warga Iran itu puitis dan menggetarkan,” imbuhnya.
Baca: Serangan Iran, Restu Untuk Mengusir AS dari Timteng
Seperti diketahui, tindakan Amerika Serikat membunuh Jenderal Qasem Soleimani, komandan pasukan Quds Iran, telah menimbulkan konflik berdarah antara kedua negara.
Iran sendiri selama ini sangat vokal dalam menentang hegemoni AS dan Israel di Timur Tengah. Perlawanan Iran terhadap hegemoni Amerika itu berbuah menjadi perang proksi di beberapa negara, seperti Irak dan Suriah.