Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi ll DPR RI, Aria Bima, menegaskan bahwa peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia harus menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang bangsa.
Menurutnya, sejarah kemerdekaan bukan sekadar untuk dikenang, tetapi dijadikan pijakan untuk menentukan arah ke depan.
“Kawan-kawanku sekalian, 80 tahun kemerdekaan adalah perjalanan panjang yang penuh perjuangan, tikungan, dan ujian. Hari ini kita menulih ke belakang bukan sekedar untuk mengingat, tapi untuk memahami arah yang harus kita tuju. Dan di titik inilah kita kembali pada pesan Bung Karno, kemerdekaan adalah jembatan emas,” kata Aria Bima, dikutip pada Senin (1/9/2025).
Ia menekankan kembali pesan Bung Karno tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya.
“Bung Karno pernah berkata, kemerdekaan adalah jembatan emas. Sebuah penghubung dari masa kelam penjajahan menuju cita-cita besar, masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat. Namun, 8 dekade sudah kita melangkah di atas jembatan itu, dan garis cakrawala yang kita tuju sering terasa menjauh,” tegasnya.
Aria Bima kemudian mengibaratkan perjalanan bangsa Indonesia seperti mengarungi samudra luas yang penuh tantangan, namun tak boleh membuat rakyat menyerah.
“Ibarat laut lepas yang tak pernah habis kita kayuh. Ombak datang silih berganti, kadang deras, kadang tenang, tetapi berhenti bukanlah pilihan. Dari sinilah kita mulai menengok kembali jejak kaki bangsa ini,” pungkasnya.