Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR RI, Aria Bima, menegaskan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat pembangunan yang mengabaikan keseimbangan ekologi telah melemahkan fungsi alam sebagai pelindung masyarakat dari bencana.
“Saudara-saudaraku, banyak pakar telah mengingatkan bahwa kerusakan hutan di hulu daerah aliran sungai, pembukaan lahan yang ugal-ugalan, dan pembangunan yang buta ekologi telah melemahkan benteng alam yang seharusnya melindungi kita. Kita sering menganggap bencana sebagai murka alam, padahal dalam banyak hal, ia adalah cermin yang memantulkan kembali pilihan-pilihan kita sendiri. Dalam banyak kasus, kerusakan itu bukan lahir dari rakyat yang kini menjadi korban, tetapi dari pilihan-pilihan pembangunan yang mengapekan batas alam,” kata Aria Bima, dikutip pada Sabtu (13/12/2025).
Ia menekankan bahwa kerusakan lingkungan kerap dipicu oleh kepentingan segelintir pihak yang mengambil keuntungan berlebihan dari alam.
“Dari segelintir pihak yang mengambil lebih dari yang seharusnya diberikan alam. Karena itu, upaya negara tidak boleh berhenti pada penanganan darurat saja. Kita perlu memastikan bahwa setiap langkah perbaikan berjalan dalam kesadaran bahwa alam yang terluka harus dipulihkan bersama,” ucapnya.
Aria Bima juga menyoroti pentingnya peran DPR RI dalam memastikan penanganan bencana dilakukan secara efektif, transparan, dan berorientasi jangka panjang.
“Tim khusus Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ini harus memastikan bahwa penanganan darurat berjalan efektif dan transparan. Bahwa anggaran penanggulangan bencana, rehabilitasi, dan rekonstruksi tersalurkan dengan benar. Bahwa program pengurangan risiko bencana tidak terhenti sebagai dokumen, tetapi menjadi tindakan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan Komisi II DPR RI berkomitmen untuk mendorong pembenahan menyeluruh terhadap tata kelola lingkungan dan mitigasi bencana.
“Kami Komisi II DPRRI juga ingin memastikan bahwa persoalan tata ruang, perlindungan kawasan hulu, pengelolaan daerah aliran sungai, dan sistem peringatan dini diperbaiki secara sungguh-sungguh. Kita tidak boleh mengulang luka yang sama dari tahun ke tahun,” pungkasnya.

















































































