Yogyakarta, Gesuri.id – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Aria Bima yang juga Kader PDI Perjuangan menegaskan pentingnya penguatan sistem pendidikan di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta. Menurutnya, STPN harus mampu menjadi pusat persemaian sumber daya manusia (SDM) pertanahan yang unggul, berintegritas, serta siap menghadapi kompleksitas persoalan tanah di Indonesia.
“STPN ini adalah persemaian SDM bagi Kementerian ATR/BPN. Mereka disiapkan bukan hanya dengan kompetensi teknis, tetapi juga dengan pemahaman filosofis, sosiologis, historis, dan ekonomis tentang tanah. Karena persoalan tanah ini bukan sekadar urusan perorangan, tetapi persoalan bangsa dan negara,” ujar Aria Bima usai memimpin Kunjungan Kerja Spesifik ke STPN, Jumat (3/10/2025).
Politisi PDI Perjuangan itu menyoroti masih terbatasnya fasilitas boarding school di STPN. Saat ini, fasilitas tersebut hanya berlaku untuk mahasiswa tahun pertama, sementara mahasiswa tingkat dua hingga empat masih harus tinggal di luar kampus.
“Kami berharap seluruh mahasiswa bisa masuk dalam sistem boarding school. Dengan begitu, penanaman nilai-nilai soft skill, kecintaan pada tanah air, serta integritas moral bisa lebih kuat,” jelasnya.
Aria Bima menegaskan bahwa Komisi II DPR RI akan membawa persoalan ini ke rapat kerja bersama Kementerian ATR/BPN. “Kami ingin STPN benar-benar mendapat perhatian, baik dari sisi infrastruktur maupun peningkatan kualitas SDM pengajarnya. Karena ke depan tantangan semakin kompleks, termasuk adanya pemekaran wilayah yang kini sudah mencapai 38 provinsi dan 508 kabupaten/kota. Itu artinya, kebutuhan kantor pertanahan dan tenaga profesional semakin besar,” paparnya.
Menurutnya, pembangunan SDM pertanahan yang unggul di STPN bukan hanya soal memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga menjaga marwah negara. “Dengan sistem pendidikan yang diperkuat, STPN akan mampu melahirkan SDM yang andal sebagai garda terdepan dalam mengelola persoalan tanah demi kepentingan rakyat,” pungkas Aria Bima.
