Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Maluku Benhur Watubun menegaskan partai politik menyatu dengan rakyat, mendengar langsung suara mereka, dan tidak hanya bermain di ranah opini.
“Partai harus melahirkan gagasan dan gagasan itu hanya bisa muncul jika partai hadir dan mendengar rakyat secara langsung,” tegasnya.
Diskusi publik ini menghadirkan beragam perwakilan masyarakat dari berbagai latar belakang, organisasi, dan profesi.
Baca: Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah
Menurut Benhur, keragaman tersebut merupakan kekuatan untuk membangun narasi perjuangan yang inklusif dan berpihak kepada masyarakat.
Salah satu fokus utama diskusi adalah pemetaan persoalan pasca diberlakukannya kebijakan efisiensi.
“Kebijakan ini belum dievaluasi secara menyeluruh, tapi kita sudah terlihat banyak dampaknya ke masyarakat. Karena itu, kita harus bisa memetakan persoalan ini agar ketika APBD dibahas Juli nanti, kebijakan tersebut mencerminkan harapan rakyat,” ujarnya.
Fraksi PDI Perjuangan, lanjut Benhur, akan memperjuangkan hasil diskusi tersebut menjadi rekomendasi konkret yang akan disampaikan ke Pemerintah daerah maupun pusat.
“Kami tidak ingin hanya berhenti pada wacana. Kami ingin melahirkan kebijakan politik yang berdasarkan pada pemikiran rakyat,” imbuhnya.
Beberapa isu penting juga mengemuka dalam diskusi, di antaranya regulasi yang bertentangan, kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat dan tidak berpihak pada daerah, serta persoalan keadilan dalam perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU).
Ia juga menyoroti perlunya revisi kebijakan Menteri KKP terkait penangkapan terukur agar hasil tangkapan bisa didaratkan di Maluku, guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
“Semua rekomendasi ini akan kami bawa ke DPP melalui fraksi untuk dikawal hingga ke tingkat pusat. Di tingkat daerah, kami akan berkonsultasi dengan partai-partai lain agar hasil diskusi ini menjadi keputusan politik bersama di legislatif,” jelasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan penegasan bahwa PDI Perjuangan hanya menjadi pemantik, dan diharapkan lebih banyak partai serta organisasi ikut mendorong diskusi serupa demi memperkaya referensi perjuangan bersama.
“Kita ingin menyatukan kegelisahan rakyat, kepentingan daerah, dan arah kebijakan nasional dalam satu narasi perjuangan. Dan perjuangan ini harus kita kawal bersama, sampai tuntas.” pungkas Benhur.