Lampung, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPRD Lampung, Budhi Condrowati mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (pansus) guna mengusut proyek pembangunan gedung perawatan nonbedah di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) sebesar Rp 28 miliar.
Usulan tersebut disampaikan Budhi saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama jajaran pihak RSUDAM di Ruang Rapat Komisi V DPRD Lampung, Kamis (14/5). RDP dipimpin Ketua Komisi V Yanuar Irawan dan Sekretaris Komisi Rahmat Mirzani Djausal. Sedangkan pihak RSUDAM diwakili langsung Direktur Utama Hery Djoko Subandriyo.
Baca: Hadapi Corona, Presiden Jokowi Minta Tetap Tenang & Bersabar
“Seandainya (hasil RDP) ini tidak memuaskan, saya dari Fraksi PDI Perjuangan mengusulkan dibentuknya pansus masalah rumah sakit ini. Biar terang benderang, tidak ada dusta diantara kita. Saya sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan punya hak agar dibentuk pansus masalah rumah sakit ini sampai mana kebenarannya,” ujar Budhi.
Budhi mengaku geram dengan adanya isu yang beredar terkait dugaan keterlibatan oknum Anggota Komisi V DRPD Lampung dalam lelang proyek yang terindikasi kongkalikong tersebut.
“Yang nggak enak itu dikira dapat proyek padahal kita sama sekali tidak tahu. Itu saya marah, emosi, jengkel. Saya ini jengkel setengah mati, ditanya proyek-proyek. Proyek opo, proyek mbahmu! Jengkel saya ini terus terang. Jadi tolong pihak rumah sakit menjelaskan agar nama kami bersih di Komisi V,” tegasnya.
Baca: Deddy Sitorus Gelontorkan Bantuan ke RSUD Nunukan
Buhdi juga meminta pihak rumah sakit untuk memberikan press realese terkait penjelasan mengenai rumor yang beredar soal adanya keterlibatan oknum Anggota Komisi V DPRD Lampung.
“Jadi saya minta pihak rumah sakit jelaskan kepada media, bahwa tidak ada apa-apa. Keterangan Dokter Hery (Direktur Utama RSUDAM) bahwa kami tidak ada pertemuan, bukan begitu Pak dokter? Jika memang ada pertemuan (RSUDAM) dengan oknum lain di luar Komisi V tolong disampaikan kepada kami,” ujarnya.
