Ikuti Kami

Bung Karno Tolak Visa Bagi Israel Hingga Lahirnya Ganefo

Keputusan untuk tidak memberikan visa jelas membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) menjadi murka.

Bung Karno Tolak Visa Bagi Israel Hingga Lahirnya Ganefo

Jakarta, Gesuri.id - Di tahun 1962 saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV. Pemerintah Indonesia menolak memberikan visa kepada perwakilan Israel dan Taiwan yang menjadi pecahan China. Alasan resminya karena negara kita tidak memiliki hubungan diplomatik dengan dua negara tersebut.

Baca: Palestina Merdeka Itu Tujuan Diplomasi Geopolitik Indonesia

Meski begitu, alasan sebenarnya masih berhubungan dengan politik antiimperialisme yang dipegang erat oleh Bapak bangsa, Bung Karno. Pada waktu itu, negara-negara Arab masih berjuang melawan Israel, dan Tiongkok dikucilkan dunia akibat bangsa barat hanya mengakui Taiwan sebagai pemerintahan yang sah dan bukan China. Bagi Soekarno sikap negara negara Barat dan Israel ini adalah bentuk penindasan negara-negara lama.

Keputusan untuk tidak memberikan visa ini jelas membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) menjadi murka. Mereka akhirnya menskors keanggotaan Indonesia tanpa ditentukan dengan jelas sampai kapan berakhirnya. Meskipun mendapatkan sanksi, Soekarno tetap teguh dengan pendiriannya.

Soekarno akhirnya malah memerintahkan Komite Olimpiade Indonesia untuk sekalian saja keluar dari IOC. Sebagai tandingan, ia membentuk Ganefo atau pesta olahraganya negara-negara berkembang. Hal ini dilakukannya sebagai tanda kebesaran bangsa yang tidak bergantung dengan kekuatan dunia. 

Soekarno tetap teguh mempertahankan pendiriannya bahkan sampai kekuasaannya berakhir di tangan pemimpin Orba. Dalam pidato ulangtahun kemerdekaan Indonesia yang ke-21, Soekarno mengungkapkan bagaimana Indonesia harus bangga sebagai bangsa yang konsekuen, berjiwa kemerdekaan, antiimperialisme, serta secara aktif tidak mengakui Israel yang menjadi musuh Palestina.

Baca: Bung Karno: Agenda Zionis di Palestina Tak Perlu Opsi Netral

"Kita harus bangga bahwa kita adalah satu bangsa yang konsekuen terus, bukan saja berjiwa kemerdekaan, bukan saja berjiwa antiimperialisme, tetapi juga konsekuen terus berjuang menentang imperialisme. Itulah pula sebabnya kita tidak mau mengakui Israel!", begitu seruan pidatonya.

Pada tahun 1962, ia juga pernah dengan tegas mengungkapkan, "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel." Dilansir dari law-justice/berbagai sumber.

Quote