Asmat, Gesuri.id – Bupati Kabupaten Asmat yang juga politisi PDI Perjuangan Thomas Eppe Safanpo menegaskan pentingnya etos syukur, kedisiplinan, dan komitmen pelayanan publik bagi Aparatur Sipil Negara. Pesan tersebut disampaikannya saat menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 365 CPNS dan PPPK formasi 2024, Kamis (11/12/2025) di Gedung Wiyata Mandala, Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat.
Sebanyak 206 CPNS dan 159 PPPK resmi menerima SK pengangkatan, disertai penandatanganan perjanjian kerja serta pelantikan PPPK. Pada momentum itu, Bupati Thomas yang dikenal vokal soal penguatan tata kelola birokrasi, mengajak seluruh ASN baru untuk menempatkan amanah jabatan sebagai sebuah kehormatan yang wajib dijaga.
Ia menegaskan, profesi CPNS maupun PPPK adalah pekerjaan yang banyak diidamkan masyarakat, bukan hanya karena stabilitas karier, tetapi karena posisi ini memiliki tanggung jawab langsung dalam memastikan pelayanan negara berjalan baik.
“Ada banyak orang berlomba-lomba ingin menjadi CPNS, PPPK, TNI, maupun Polri karena pekerjaan ini memberi kepastian dan jaminan masa depan,” ujarnya.
“Karena itu, bapak-ibu yang hari ini menerima SK adalah pribadi-pribadi terpilih. Banyak yang dipanggil, tetapi kalian yang terpilih,” kata Thomas.
Ia menekankan, capaian tersebut bukan hanya soal kemampuan individual, tetapi juga hasil dari proses panjang, doa, dan perjuangan.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, rasa syukur harus diwujudkan dalam bentuk kinerja yang disiplin dan totalitas dalam menjalankan tugas. Ia mengingatkan bahwa di balik setiap pencapaian selalu ada kehendak dan jalan hidup yang mengarahkan seseorang pada titik tertentu, sehingga sikap rendah hati menjadi kunci.
“Cara menghormati dan mensyukuri pekerjaan ini adalah dengan betul-betul menghargai pekerjaan itu sendiri,” tegasnya dalam sambutan. Ia juga menambahkan bahwa ASN harus menjaga martabat profesi melalui perilaku yang profesional, taat aturan, dan memiliki integritas tinggi.
Bupati Thomas menjelaskan bahwa tugas ASN maupun PPPK pada dasarnya adalah mengadministrasikan kehidupan warga negara. Namun sebelum mampu melayani dan mengurus masyarakat, seorang ASN harus terlebih dahulu mampu mendisiplinkan dirinya sendiri. “Tidak ada pelayanan publik yang baik tanpa pribadi yang tertib, sadar tugas, dan tahu tanggung jawab,” ujarnya.
Ia berharap 365 ASN baru tersebut dapat menjadi motor penggerak peningkatan kualitas pelayanan pemerintah daerah. Dengan etos kerja yang baik dan komitmen untuk terus belajar, Bupati meyakini birokrasi Asmat akan semakin progresif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Bupati juga menegaskan bahwa pemerintah daerah membutuhkan aparatur yang mampu bekerja secara kolektif, memiliki rasa empati, dan memahami realitas sosial masyarakat Asmat. “Pegang amanah ini dengan hati. Jadilah aparatur yang bukan hanya bekerja, tetapi mengabdi,” pungkasnya.

















































































