Blitar, Gesuri.id – Suasana khidmat dan penuh semangat kebangsaan menyelimuti rangkaian peringatan Hari Pahlawan Nasional yang digelar di Kabupaten Blitar, Senin (10/11/2025). Kegiatan tersebut diikuti langsung oleh Bupati Blitar H. Rijanto bersama jajaran Forkopimda, para pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, serta pelajar dari berbagai sekolah.
Rangkaian peringatan diawali dengan upacara bendera di Alun-Alun Kanigoro. Usai upacara, rombongan Forkopimda melanjutkan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Wijaya dan tabur bunga di Monumen PETA — situs bersejarah penting yang menjadi simbol perjuangan arek Blitar.
Dalam prosesi ziarah, Bupati Rijanto tampak khusyuk memberikan penghormatan kepada arwah para pejuang. Ia didampingi unsur TNI-Polri, kepala perangkat daerah, serta organisasi kemasyarakatan yang turut hadir memberikan penghormatan.
Dalam sambutannya, Bupati Rijanto mengajak seluruh masyarakat Blitar untuk menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum refleksi dan penguatan semangat gotong royong. “Alhamdulillah, seluruh unsur Forkopimda hadir lengkap. Ini menunjukkan bahwa semangat persatuan dan gotong royong masih sangat kuat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa perjuangan di era modern tidak lagi dilakukan dengan senjata, melainkan dengan integritas, kerja keras, dan pengabdian kepada masyarakat. “Kita berjuang dengan kerja nyata, bukan hanya kata-kata. Itulah bentuk penghormatan sejati kepada para pahlawan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyinggung pentingnya menjaga kelestarian situs bersejarah seperti Monumen PETA. “Di sinilah pada 14 Februari 1945, Sudanco Supriyadi bersama pasukan PETA melakukan pemberontakan melawan penjajah Jepang. Sejarah ini harus terus kita rawat,” ujarnya.
Bupati berharap nilai-nilai keberanian, keikhlasan, dan semangat pengorbanan para pahlawan terus hidup dalam diri generasi muda. “Mari kita lanjutkan perjuangan mereka dengan cara bekerja tulus dan menjaga keutuhan bangsa,” tambahnya.
Acara ditutup dengan doa bersama dan tabur bunga sebagai simbol penghormatan kepada arwah pahlawan yang gugur demi kemerdekaan.

















































































