Jakarta, Gesuri.id - Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, mengajak para petani di wilayahnya untuk mempersiapkan musim tanam secara matang dan adaptif terhadap tantangan sektor pertanian modern.
Pesan itu disampaikan Endah dalam acara Sarasehan bersama Penyuluh dan Petani yang digelar Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul di Bangsal Sewokoprojo, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam mendukung kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
Dalam arahannya, Endah menegaskan bahwa pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian Gunungkidul, sekaligus penopang utama kesejahteraan masyarakat pedesaan.
“Forum ini menjadi sarana berbagi informasi dan menyamakan persepsi agar seluruh rantai distribusi sarana produksi pertanian berjalan dengan prinsip ‘7 Tepat’ — tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, mutu, dan sasaran penerima,” ujar Endah.
Ia juga meminta para petani memastikan kesiapan dari berbagai aspek, mulai dari ketersediaan benih, pupuk, air irigasi, hingga pendampingan penyuluh.
Endah menyoroti bahwa sektor pertanian menghadapi beragam tantangan, seperti perubahan iklim yang sulit diprediksi, keterbatasan pupuk bersubsidi, dan pergeseran pola tanam akibat cuaca ekstrem.
“Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, penyuluh, dan petani sangat krusial agar produksi pangan tetap terjaga,” tegasnya.
Ia juga mendorong petani untuk lebih adaptif terhadap teknologi pertanian modern dan efisien dalam penggunaan sumber daya agar mampu bertahan menghadapi perubahan cuaca maupun dinamika pasar.
Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menyampaikan terima kasih atas dukungan Bupati dan pemerintah pusat yang terus memperkuat sektor pertanian di daerah.
Menurutnya, berbagai bantuan seperti jaringan irigasi, benih unggul, pupuk, dan alat mesin pertanian terus mengalir ke petani Gunungkidul.
“Terima kasih juga kepada Menteri Pertanian yang telah menurunkan harga pupuk sebesar 20%. Kami berharap distribusi pupuk bersubsidi bisa lancar dan tepat sasaran,” ujar Rismiyadi.
Sementara itu, Happy Suryati, selaku Ketua Tim Kerja Pembinaan dan Pengawasan Sertifikasi Benih Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, menilai bantuan dari pemerintah pusat diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian Gunungkidul.
“Meski wilayah Gunungkidul terluas di DIY, hasil panennya baru mencapai 3,2%, di bawah rata-rata produksi nasional 5,2%. Namun demikian, Gunungkidul tetap menjadi penyumbang terbesar hasil pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta,” jelas Happy.
Sarasehan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi DIY, perwakilan Badan Rekayasa dan Modernisasi Pertanian (BRMP), para Ketua Gapoktan, penyuluh pertanian, serta koordinator dari berbagai bidang pertanian.
Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah daerah, pusat, dan masyarakat tani dalam memperkuat kesiapan menghadapi musim tanam serta meningkatkan kesejahteraan petani di Gunungkidul.

















































































