Ikuti Kami

Bupati-Wabup Asmat Minta Dinas Terus Bina Petani Asli Papua

Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian (DTPP) terus diminta membina petani Orang Asli Papua (OAP) demi meningkatkan ekonomi.

Bupati-Wabup Asmat Minta Dinas Terus Bina Petani Asli Papua
Ilustrasi. Petani Orang Asli Papua (OAP). (seputarpapua.com)

Asmat, Gesuri.id - Bupati Asmat Elisa Kambu dan Wakilnya Thomas E. Safanpo memerintahkan Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian (DTPP) Kabupaten Asmat, Papua Selatan, terus melakukan pembinaan kepada petani Orang Asli Papua (OAP) demi meningkatkan ekonomi.

Baca: Panda: Mega Akan Berhadap-hadapan dengan Paloh di 2024

Hal ini sesuai dengan visi dan misi Bupati Elisa dan Wakilnya Thomas E. Safanpo, yakni meningkatkan kesejahteraan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat Papua.

Salah satunya yang dilakukan DTPP Asmat, melalui Bidang Tanaman Pangan dengan melaksanakan kegiatan optimasi lahan dan pendampingan penanaman padi.

“Kegiatan ini berlangsung sejak bulan Juni lalu,” kata Kepala DTPP Kabupaten Asmat, Rudolf D. Noviarto, Selasa (26/7).

Tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu pembabatan pembersihan pengolahan lahan, dan penyamaian benih padi.

Untuk saat ini, menurut Rudolf, penanaman bibit padi yang telah tumbuh dipindahkan ke lahan yang telah diolah, sehingga direncanakan bulan September sudah mulai masuk masa panen.

“Jenis padi atau varietas yang ditanam ada 3, yaitu impari 32, ciherang dan impago, direcanakan sekitar bulan September dapat dilakukan pemanenan,” kata Rudolf.

Rudolf menambahkan, kegiatan ini menggunakan dana Otsus tahun 2022, dengan sasaran kelompok tani OAP yang melibatkan 34 kelompok tani.

34 kelompok tani ini tersebar di 7 distrik dan 14 kampung, dengan 1 kelompok tani berjumlah 20 – 30 orang.

Setiap kelompok tani selain mendapat upah kerja, juga mendapatkan hibah saprotan berupa peralatan kerja, benih, pupuk, dan lain-lain.

“Tujuan Optal (optimasi lahan) dan pendampingan sebenarnya sama dalam hal penggunaan lahan, yaitu memanfaatkan lahan yang tidak menghasikan menjadi lahan produktif,” jelas Rudolf.

Baca: Jakarta Dipimpin Anies, Untaian Retorika Nol Aksi & Eksekusi

Dengan program ini, Rudolf berharap dapat meningkatkan taraf hidup petani dari segi ketersediaan pangan dalam meningkatkan ketahanan pangan, sehingga mempersempit ruang adanya kerawanan pangan yang bermuara pada kasus gizi buruk.

“Secara nasional diharapkan adanya pemerataan pembangunan di sektor pertanian yang bermuara pada terciptanya pemenuhan kebutuhan pangan secara Nasional,” pungkas Rudolf. Dilansir dari seputarpapua.com
 

Quote