Ikuti Kami

Denny Cagur Apresiasi Masukan Asosiasi Guru dan Dosen untuk Penyempurnaan RUU Sisdiknas

RDPU ini menjadi momentum penting untuk memperkuat arah pembaharuan regulasi pendidikan nasional.

Denny Cagur Apresiasi Masukan Asosiasi Guru dan Dosen untuk Penyempurnaan RUU Sisdiknas
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Denny "Cagur" Wahyudi - Foto: Istimewa

Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Denny Cagur mengapresiasi berbagai masukan yang disampaikan perwakilan guru, dosen, dan konselor pendidikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR dengan Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/12).

Dalam forum itu, Denny menegaskan bahwa suara para pendidik merupakan elemen penting dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang saat ini sedang dibahas di Komisi X DPR bersama Panitia Kerja (Panja) dan Badan Keahlian DPR.

“Terima kasih kepada bapak-bapak dan ibu-ibu dari asosiasi dosen Indonesia, persatuan guru seluruh Indonesia, dan asosiasi bimbingan konseling Indonesia. Masukan yang disampaikan sangat luar biasa, semuanya berbasis data dan menggambarkan isu-isu terkini yang terjadi di dunia pendidikan kita,” ujar Denny.

Ia mengatakan RDPU ini menjadi momentum penting untuk memperkuat arah pembaharuan regulasi pendidikan nasional. Menurutnya, sebagian usulan dari asosiasi telah masuk dalam draft terbaru RUU Sisdiknas, sementara sebagian lainnya masih akan didalami sebagai pokok pikiran tambahan.

“Beberapa poin sudah masuk dalam draft terbaru RUU Sisdiknas, tapi ada juga yang masih berupa pokok-pokok pikiran yang sangat kami butuhkan. Termasuk pasal-pasal konkret yang tadi disampaikan langsung oleh UPKIN,” jelasnya.

Denny menyampaikan dirinya secara pribadi merasa dekat dengan para guru karena berasal dari keluarga pendidik. Ia bahkan menyebut suasana RDPU ini mengingatkannya pada suasana Lebaran di rumah ketika berkumpul bersama para guru.

“Saya juga seorang guru, Bapak Ibu. Jadi ketika melihat Bapak Ibu semua hari ini, saya seperti merasa pulang saat Idul Fitri, suasananya sama seperti ketika keluarga guru berkumpul di rumah,” kata Denny.

Dalam paparannya, Denny menyoroti sejumlah persoalan yang selama ini menjadi keluhan para pendidik, di antaranya beban administrasi yang tinggi, ketidakseimbangan kerja yang menghambat pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, hingga ketimpangan antara institusi negeri dan swasta.

“Di undang-undang lama belum banyak mengatur soal beban administrasi guru dan dosen. Ini harus menjadi perhatian khusus. Ketidakseimbangan beban kerja membuat Tri Dharma tidak bisa dimaksimalkan,” ujarnya.

Denny juga menegaskan pentingnya pengakuan terhadap profesi guru bimbingan dan konseling yang selama ini belum terakomodasi secara optimal dalam regulasi pendidikan. Menurutnya, RUU Sisdiknas ke depan harus mampu menjawab berbagai tantangan tersebut.

“Kelompok guru bimbingan konseling juga harus diperhatikan. Banyak hal yang harus disempurnakan agar tidak ada lagi dikotomi antara negeri dan swasta. Mudah-mudahan RUU Sisdiknas membawa banyak perubahan yang lebih baik,” pungkasnya.

Denny menutup keterangannya dengan kembali menyampaikan apresiasi kepada seluruh asosiasi dan organisasi pendidik yang hadir. “Terima kasih atas semua masukan yang sangat berharga. Ini menjadi catatan penting bagi kami dalam menyempurnakan RUU Sisdiknas,” ujarnya.

Quote