Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie O.F.P menyoroti rendahnya persentase laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut lapangan usaha pada tahun 2025.
Dolfie menilai capaian pertumbuhan berbagai sektor, khususnya yang banyak menyerap lapangan pekerjaan masih jauh dari proyeksi target pemerintah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
"Yang on the track dan itu baru satu sektor yaitu pertanian, bagaimana dengan sektor-sektor yang lain? Belum terlihat dan kita juga enggak tahu apa kebijakan pemerintah," ungkap Dolfie, Kamis (27/11).
Untuk diketahui Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan PDB dalam RPJMN 2025-2029 secara bertahap, dengan proyeksi awal berkisar antara 5,6% hingga 6,1% dan target akhir sebesar 8% pada tahun 2029.
Terkait hal tersebut, Legislator Fraksi PDI-Perjuangan itu menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak dapat terdorong jika setiap Kementerian Lembaga yang bertanggung jawab pada setiap sektor lapangan usaha tersebut tidak mampu menghasilkan kebijakan dengan nilai tambah ekonomi.
"Sektor-sektor Ini 75% ada pengampunya di Kementerian Lembaga, kalau kementerian-kementerian ini hanya membelanjakan APBN saja ya enggak akan mendorong pertumbuhan ekonomi"
Oleh sebab itu, ia mendukung Menteri Keuangan agar dapat mendorong pertumbuhan pada berbagai sektor lapangan usaha. Hal ini mengingat Kementerian Keuangan sudah diberikan kuasa oleh Presiden untuk menentukan kebijakan fiskal termasuk Logical Framework dari program-program Kementerian lembaga.
"Maksud saya sektor-sektor Kementerian lain didorong pak menteri untuk ada kebijakan-kebijakan yang bisa menghasilkan nilai tambah, kalau tidak dan hanya konsumsi terus ya (pertumbuhan ekonomi) segitu terus," katanya.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
Menanggapi hal tersebut, Purbaya sendiri berkelakar bahwa banyak pihak yang "ribut" saat sebelumnya ia pernah melakukan hal tersebut. "Tapi kan waktu saya begitu banyak yang ribut," ujarnya.
Purbaya sendiri menyambut baik dukungan Komisi XI, dan mengatakan pihaknya akan berupaya memastikan penggunaan APBN pada setiap kebijakan Kementerian Lembaga akan memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Kalau ditegaskan lagi seperti ini ya saya akan lihat lagi nanti. Saya pikir memang seharusnya kita bisa kontrol, paling tidak uang dipakai yang betul dan bisa menghasilkan impact ke pertumbuhan ekonomi yang baik. Jadi Terima kasih atas dukungannya," tuturnya

















































































