Kudus, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto menyerap aspirasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kudus, baru-baru ini.
Edy memberikan apresiasi atas keaktifan PC IBI Kudus yang mengajukan permohonan untuk audiensi terkait tenaga Bidan yang saat ini masih berstatus sebagai honorer.
"Meskipun Kudus bukan merupakan Dapil saya akan tetapi saya akan terus fasilitasi suara teman-teman IBI karena bagaimanapun juga kesejahteraan tenaga kesehatan (Bidan) juga merupakan salah satu bagian tugas saya di Komisi IX DPR RI," ujar Edy, yang merupakan Anggota DPR dari Dapil Jateng 3 ini.
Baca: Armuji Apresiasi Gerak Cepat Polsek Semampir
Edy menjelaskan, regulasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) akan berakhir 2023. Dan Komisi IX DPR RI saat ini sudah membentuk Panja Nakes Honorer dan Non ASN PLKB.
"Panja Nakes mulai melakukan pendataan terkait jumlah tenaga kesehatan honorer dengan data kurang lebih: non ASN PLKB hampir 17.000, perawat 82.000, dan bidan belum ada data," ujar Edy.
Sehingga, sambung Edy, dirinya mendorong IBI untuk dapat bekerjasama dengan PPNI maupun organisasi Profesi lain untuk bergerak bersama menyuarakan kebutuhan dan nasib nakes honorer.
"Perlu pergerakan serentak dari IBI sehingga permasalahan dapat muncul ke permukaan, karena Panja dapat bekerja jika ada permintaan dari yang membutuhkan," ujar Edy.
Baca: Edy Wuryanto Apresiasi Peluncuran Aplikasi 'Bu Bidan'
Edy melanjutkan, IBI juga perlu untuk melakukan audiensi dengan BKPP, Kepala Daerah, dan Komisi IX di dapil setempat khususnya saat masa reses. Sehingga ketika kembali dari masa reses, permasalahan tersebut dapat di bahas bersama dalam rapat paripurna.
Dan permasalahan bidan pun dapat terdengar hingga ke pusat.
"Saya juga berharap IBI mau belajar untuk memahami UU, Permenpan, Permenkes sehingga ketika audiensi dengan siapapun dapat lebih elegan. Mari bergerak dan berjuang bersama untuk kesejahteraan kita bersama," pungkas Edy.
