Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean menilai gaya kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang disebut-sebut mirip Presiden Jokowi belum menunjukkan hasil konkret. Ia menyebut Purbaya baru hebat dalam tataran wacana dan retorika.
“Ya saya sampai saat ini masih orang yang melihat bahwa Purbaya itu baru dalam tataran pikiran dan kata-kata," kata Ferdinand, Rabu (22/10/2025).
"Belum sampai pada tataran bahwa yang dia lakukan telah menghasilkan, yang dia pikirkan telah menghasilkan,” tambahnya.
Ferdinand menegaskan akan terus bersikap kritis terhadap Purbaya selama belum ada bukti nyata dari kebijakan yang dijalankan.
“Jadi bagi saya, saya masih akan terus berbicara keras dan kritis kepada Purbaya sampai dia mampu mewujudkan apa yang dia ucapkan,” tegasnya.
Terkait perbandingan yang dibuat sebagian pihak antara Purbaya dan Jokowi, Ferdinand menilai kemiripan tersebut perlu diwaspadai agar publik tidak kembali terjebak pada pola pencitraan.
“Nah kalau orang menyamakan dia seperti Jokowi ya kan saya justru mengatakan hati-hati apakah kita ini belum kapok dengan apa yang kita alami 10 tahun. Jokowi datang dengan segala pencitraannya,” jelasnya.
Menurutnya, Purbaya kini memiliki pola komunikasi publik yang sangat mirip dengan Jokowi, terutama dalam membangun citra positif lewat media.
“Purbaya ini punya tim media yang sangat kuat. Yang membuli siapa saja mengkritik Purbaya," ungkapnya.
Ia menambahkan, di belakang Purbaya berdiri tim komunikasi yang agresif dalam membela sang menteri dari kritik.
"Jadi saya pikir ini tidak original Purbayanya ya, tetapi memang sedang melakukan sesuatu untuk tujuan tertentu,” lanjut Ferdinand.
Meski begitu, Ferdinand berharap langkah komunikasi publik yang dilakukan Purbaya benar-benar untuk kepentingan bangsa, bukan demi ambisi politik pribadi.
“Semoga saja tujuannya memang adalah membangkitkan ekonomi, tetapi bukan untuk mengejar jabatan politis yang lebih tinggi ke depan,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap kritis dan tidak mudah terbawa arus pencitraan yang dibangun melalui media.
“Jadi saya tetap mengingatkan jangan sampai kita terjebak tertipu lagi dengan pencitraan. Itu yang saya mau bangun kekritisan terhadap masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut, Ferdinand menilai kebiasaan Purbaya tampil di berbagai forum publik semakin memperkuat kesan pencitraan yang terencana.
“Purbaya ini rada-rada mirip dengan Jokowi. Pencitraannya kuat, kemana-mana diikuti media. Setiap saat dari panggung ke panggung," tandasnya.
"Alasan katanya tidak bawa media, tapi setiap saat dikerubuti media. Hidupnya dari panggung ke panggung. Nah itu dia, jadi kita waspada lah,” pungkasnya.

















































































