Ikuti Kami

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bangkep Desak Pemerintah Perketat Standar Keamanan Pangan Program MBG

Semua harus sesuai standar keamanan pangan ISO 22000. Tanpa evaluasi dan pengawasan yang ketat, peristiwa seperti ini akan terus mengancam

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bangkep Desak Pemerintah Perketat Standar Keamanan Pangan Program MBG
Penulis: Andika Satria Bharata | Editor: Regina Goldie zoom-inlihat foto Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bangkep Desak Pemerintah Evaluasi Program Makanan Bergizi Gratis HANDOVER Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Banggai Kepulauan menyoroti serius kasus keracunan massal ratusan siswa usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (17/9/2025) di wilayah Kota Salakan - Foto:: Tribunpalu.com

Salakan, Gesuri.id – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Banggai Kepulauan mendesak Pemerintah Daerah untuk memperketat standar keamanan pangan dalam Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) setelah kasus keracunan massal ratusan siswa pada Rabu (17/9/2025) di Kota Salakan.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Hur Carlos Pouwano, didampingi Sekretaris Fraksi, Erik Lauw, dan anggota fraksi Veririanus Lamasang, menegaskan bahwa kejadian ini tidak boleh dianggap sepele. Mereka meminta pemerintah melakukan investigasi menyeluruh terhadap seluruh proses pengelolaan MBG mulai dari pemilihan vendor, pengadaan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi.

“Semua harus sesuai standar keamanan pangan ISO 22000. Tanpa evaluasi dan pengawasan yang ketat, peristiwa seperti ini akan terus mengancam keselamatan siswa,” tegas Fraksi PDI Perjuangan dalam laporannya.

Fraksi juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif pihak sekolah dalam mengawasi setiap proses penyediaan makanan. Mereka mendorong agar pemerintah menggandeng lembaga DPRD dan instansi terkait untuk memastikan distribusi MBG benar-benar aman sebelum sampai ke siswa.

Selain menyampaikan sikap resmi, Fraksi PDI Perjuangan yang terdiri dari tiga legislator tersebut juga turun langsung ke RSUD Salakan untuk memantau kondisi siswa yang dirawat, serta memastikan para korban mendapatkan perhatian serius dari tenaga medis dan ketersediaan obat-obatan yang memadai.

“Kehadiran kami adalah bentuk tanggung jawab moral sekaligus politik. PDI Perjuangan berdiri di garda depan untuk memperjuangkan keselamatan dan hak-hak rakyat, khususnya generasi muda,” ujar Sekretaris Fraksi, Erik Lauw.

Kasus keracunan ini menelan korban sebanyak 288 siswa. Sebanyak 242 pasien sudah dipulangkan, sementara 46 lainnya masih dalam perawatan intensif. Fraksi PDI Perjuangan menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan penyebab serta langkah nyata pemerintah daerah dalam mencegah terulangnya tragedi serupa.

Quote