Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan data kasus Covid-19 yang kerapkali berbeda dengan pusat disebabkan adanya data ganda.
Government Resources Management System (GRMS) Jateng bersama Diskominfo, lanjutnya, telah melakukan sinkronisasi terkait perbedaan data tersebut.
Baca: Gembleng Saksi, PDI Perjuangan Genjot Materi Prokes Covid-19
"Soal data yang sering berbeda-beda sudah ketemu. Ternyata kemarin dari GRMS kita berhasil melakukan sinkronisasi data sampai dengan 14.000 dan masih ada angka 6000 yang mesti kita verifikasi ulang. Karena ternyata ada beberapa data itu bisa berulang-ulang disebutkan," kata Ganjar di kantornya, Senin (14/9).
Ganjar berharap persoalan perbedaan data tersebut tidak kembali terulang agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Nah ini yang membuat seringkali statement-statement kita yang selalu berbeda-beda. Maka masyarakat kan jadi cemas loh kok naiknya (kasus Covid-19) banyak. Tim GRMS sama Kominfo sekarang memperbaiki sistem itu mudah-mudahan menjadi lebih baik," ujarnya.
Selain itu, Ganjar juga menyinggung soal informasi terkait data ketersediaan bed isolasi rumah sakit penanganan Covid-19 di website resmi corona.jatengprov.go.id.
Ganjar memastikan ketersediaan bed isolasi rumah sakit di wilayahnya masih cukup digunakan untuk merawat pasien Covid-19.
Setidaknya, baru terpakai 40,5 persen dari kapasitas yang ada.
Baca: Pilkada Demak, Rekomendasi Diganti ke Esti'anah-Ali Makhsun
"Termasuk kemarin pertanyaan 'kok di Jateng engga ada data tempat tidur? Wong ada di corona.jatengprov.go.id ada, mungkin rodo keset wae sing podo nginput (mungkin agak malas saja yang pada nginput). Maka saya perintahkan semua untuk segera perbaiki," ucapnya.
Termasuk usulan dari Disporapar terkait masyarakat bisa berpartisipasi untuk memberikan informasi terkait Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Baca:
"Tadi ada usulan dari Disporapar agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi semacam citizen jurnalism sehingga bisa memberikan informasi ini loh prakteknya baik. Yang baik diomongin dan itu lho yang jelek," jelasnya.
Menurutnya, pemerintah juga butuh dukungan dari masyarakat agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan lebih efektif.
"Dan akhirnya nanti kita bisa turun sehingga tangan-tangan kita bisa lebih efektif karena ada bantuan dan partisipasi masyarakat," katanya, dilansir dari kompascom.