Ikuti Kami

Ganjar-Mahfud Siap Lanjutkan Hilirisasi Digital Yang Tersendat di Era Jokowi

Kasus korupsi proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G Bakti Kemenkominfo menjadi salah satu pengganjal hilirisasi digital.

Ganjar-Mahfud Siap Lanjutkan Hilirisasi Digital Yang Tersendat di Era Jokowi
Pasangan Calon Presiden, Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden, Mahfud MD.

Jakarta, Gesuri.id - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jutan Manik menjelaskan, pasangan nomor urut 3 tersebut akan melanjutkan proyek hilirisasi digital yang tersendat pada era Joko Widodo (Jokowi).

Jutan menyebut, kasus korupsi proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G Bakti Kemenkominfo yang menjerat eks Menkominfo Johnny G Plate menjadi salah satu pengganjal hilirisasi digital. Jika proyek itu rampung, ia optimistis, pemerintah ke depan bisa membuka akses internet ke seluruh penjuru negeri.

"Kasus korupsi BTS Kominfo yang cukup lumayan besar angkanya itu sangat disayangkan. Seandainya program itu dieksekusi dengan baik, itu sudah banyak membantu ekonomi digital kita," ucap Jutan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (1/12).

Baca: Ini Struktur Tim Pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Kejaksaan Agung menyampaikan, kasus korupsi BTS 4G Bakti Kemenkominfo ditaksir merugikan negara sekitar Rp 8 triliun. Saat ini, sudah belasan orang ditetapkan sebagai tersangka. 

Selain dari kalangan pejabat pemerintah, para tersangka juga berasal dari kalangan swasta dan akademikus.

Menurut Jutan, prasyarat hilirisasi digital adalah tersedianya jaringan internet yang murah dan menjangkau seluruh daerah. Alih-alih diakselerasi, sambung dia, upaya untuk mencapai itu terganjal akibat proyek BTS 4G Bakti Kemenkominfo, uangnya dibagi-bagikan ke sejumlah pihak.

"Ganjar menyadari bila pemerintahan saat ini belum maksimal mempersiapkan ekonomi digital tersebut. Itu bisa dilihat dari infrastruktur (BTS 4G) yang seharusnya sudah ada, tapi belum ada," kata Jutan.

Faktanya, menurut dia, akses koneksi internet di Indonesia saat ini masih terpusat di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Selain itu, Jutan menyebut, kecepatan internet Indonesia, baik untuk jaringan mobile maupun fixed broadband tergolong lelet.

Berbasis laporan Speedtest Global Index yang dirilis Ookla pada Juli 2023, dengan kecepatan rerata 24,21 Mbps, Indonesia berada di posisi 96 dari 143 negara. Di Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi ke-8, tertinggal dari Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Baca: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI

Selain membangun infrastruktur internet yang mumpuni, Jutan menambahkan, Ganjar-Mahfud juga bakal mendorong kapabilitas industri dalam negeri supaya bisa membuat laptop dan ponsel karya anak bangsa bermutu tinggi. Produk tersebut setara dengan kualitas produk global namun dengan harga yang terjangkau.

"Pada zaman Jokowi internet mahal. Infrastruktur juga belum kelar. Maka, Ganjar akan memperbaiki infrastruktur itu. Namun, juga menyentuh ke ranah server. Fokus Ganjar nanti akan meminta ke brand yang sudah membuat usaha ini meningkatkan kualitas," kata Jutan.

Niat untuk mengakselerasi hilirisasi digital sebelumnya sempat diungkap Ganjar saat jadi pembicara di Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023). Ganjar menyebut hilirisasi digital bisa dimulai dengan pemerataan internet cepat dan murah serta membuat ponsel dan laptop merek lokal. "Kita harus mendorong lahirnya generasi inovator."

Quote