Jakarta, Gesuri.id - Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menyinggung penanganan bencana sebagai momentum untuk memupuk persatuan nasional.
Hal ini merespons langkah pemerintah yang belum membuka bantuan internasional untuk korban bencana di Sumatera.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
"Ini momentum persatuan Indonesia dan keadilan sosial yang diwujudkan dengan aktivitas nyata," kata Ganjar, Senin (8/12).
Ganjar menjelaskan ada sejumlah hal yang harus dilakukan pemerintah dalam mengatasi bencana di Sumatera. Pertama, mobilisasi kekuatan dari lintas sektor yang dikomandoi pemerintah.
"Mobilisasi semua kekuatan pemerintah. Tidak hanya TNI, Polri, ASN, tapi juga dunia usaha, relawan, kampus, lembaga keagamaan dan sosial lainnya," katanya.
Dia menyebut partai politik juga harus terlibat dalam penanganan bencana di Sumatera. Kader dan jaringan partai politik harus dikerahkan dalam membantu korban yang masih berada di daerah terisolir.
Selain itu, Ganjar mengatakan pemerintah juga harus sigap dalam penanganan paskabencana. Menurutnya, hunian sementara harus disiapkan pemerintah kepada korban terdampak yang kehilangan tempat tinggal.
"Saya mengingatkan penanganan tanggap darurat harus dilanjutkan dengan penanganan paska bencana. Persiapan hunian sementara sampai nanti hunian tetap," kata Ganjar.
Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
Ganjar mengatakan pengerahan tim medis ke lokasi bencana harus masif untuk mengantisipasi munculnya penyakit yang diderita pengungsi. Dia juga mengingatkan pelibatan kampus dalam memperbaiki daerah yang rusak diterjang banjir dan longsor.
"Perguruan tinggi juga diajak membuat program kuliah kerja nyata mahasiswa untuk menangani problem yang secara tematik," ucapnya.

















































































