Ikuti Kami

Ganjar-Yasin ‘Blusukan’ di Pasar Peterongan

Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen "blusukan" membersihkan berbagai jenis sampah yang ada di Pasar Peterongan, Kota Semarang, Jumat (7/9).

Ganjar-Yasin ‘Blusukan’ di Pasar Peterongan
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen "blusukan" membersihkan berbagai jenis sampah yang ada di Pasar Peterongan, Kota Semarang, Jumat (7/9).

Dalam kegiatan bersih-bersih tersebut, Ganjar-Yasin didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jateng serta Pemkot Semarang.

Baca: 5 Keberhasilan Ganjar Pranowo yang luput dari perhatian

Berbekal sapu lidi, Gubernur Ganjar dan rombongan menyapu serta memunguti sampah yang berserakan di jalan dan sela-sela lapak para pedagang Pasar Peterongan Semarang.

Sembari menyapa dan berbincang dengan pedagang dan pengunjung pasar, orang nomor satu di Jateng itu tanpa canggung memunguti bermacam sampah kemudian dengan memasukan ke dalam karung yang ditentengnya.

Aksi gotong royong yang berlangsung sekitar 40 menit itu berhasil mengumpulkan belasan karung berisi sampah, termasuk 56,5 kilogram sampah plastik.

Gubernur Ganjar akan mendorong para pedagang di pasar dan masyarakat untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan sekitar tiap Jumat.

"Jika ini menjadi tradisi maka pembeli pun menjadi nyaman karena lingkungan bersih dan itu juga berpengaruh baik terhadap kesehatan," kata Ganjar.

Terkait dengan keberadaan pasar tradisional yang kian terdesak oleh pasar modern, Ganjar berpendapat pemerintah kabupaten/kota perlu membuat politik pasar, antara lain dengan memperbaiki infrastruktur pasar.

Politikus PDI Perjuangan itu meminta agar lapak-lapak yang tidak layak dibongkar kemudian diperbaiki sehingga pedagang akan mendapatkan tempat berjualan yang nyaman dan lebih baik karena membangun pasar harus dengan fasilitas berkualitas atau jangan asal-asalan.

"Pasar tradisional kalau mau mencontoh pasar tradisional di Jepang itu sangat baik. Penataannya bagus, lingkungan pasar bersih dan sistem drainase teratur, sampah dikelola dengan baik sehingga orang datang merasa nyaman," ujarnya.

Baca: Hari Pertama "Ngantor", Ganjar Dicurhati Nelayan

Sementara itu, para pedagang di Pasar Peterongan tidak menyangka bakal dikunjungi Gubernur Jateng dan Wali Kota Semarang yang juga membersihkan sampah di sekitar lapak mereka.

"Saya kaget melihat Pak Gubernur datang dan memunguti sampah di depan lapak saya. Tadi sempat tidak percaya, karena selama ini hanya melihat lewat televisi tetapi sekarang saya melihat langsung," ujar salah seorang pedagang Pasar Peterongan, Sarofah.

Pedagang kelapa dan sayuran itu mengaku senang adanya kegiatan gotong royong membersihkan pasar.

Quote