Ikuti Kami

Garuda Indonesia Tak Boleh Ditutup, Ada Ancaman Monopoli 

"Dalam kerangka memonopoli sektor penerbangan, pihak-pihak inilah yang ingin agar Garuda sebagai pesaing dimatikan langkahnya".

Garuda Indonesia Tak Boleh Ditutup, Ada Ancaman Monopoli 
Ilustrasi. Maskapai kebanggaan nasional Garuda Indonesia. (ist/rmol)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto menegaskan maskapai kebanggaan nasional Garuda Indonesia tidak boleh ditutup demi alasan apapun. 

Baca: Anies Sering Bolos Rapat, Gilbert: Ingat Gaji & Sumpah

"Ikatan historis Garuda dengan bangsa ini tidak bisa begitu saja bisa dipindahkan ke Pelita Air. Dalam kerangka memonopoli sektor penerbangan, pihak-pihak inilah yang ingin agar Garuda sebagai pesaing dimatikan langkahnya," tandasnya, Rabu (20/10).

Menurut Darmadi meski Garuda sedang terlilit utang hingga terancam pailit, opsi penutupan maskapai kebanggaan Indonesia itu tidak relevan.

"Garuda harus dipertahankan. Banyak cara untuk selamatkan Garuda. Menteri dan direksi harus berpikir keras, jangan menyerah," kata Darmadi lagi.

Darmadi mengatakan, masih banyak cara atau opsi lain yang tersedia guna menyelamatkan Garuda dari berbagai macam persoalan. 

Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan opsi debt to equity swap atau mengubah skema utang ke dalam bentuk kepemilikan saham atau penyertaan modal.

"Jika opsi debt to equity swap digunakan, maka struktur kepemilikan bisa berubah. Mau enggak mau harus dilakukan agar Garuda tidak terancam tutup," jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Sejauh ini, performa Garuda dalam menyediakan penerbangan bagi masyarakat sudah cukup memuaskan. Ia pun heran ada pihak-pihak yang menganjurkan penutupan Garuda.

Baca: Rapor Merah 4 Tahun Gubernur Anies Sudah Tepat 

"Meskipun memang equity negatif, tapi brand equity-nya bagus dan positif. Nilai aset tinggi, awareness tinggi, asosiasi brand Garuda banyak dan positif," sambungnya.

Di sisi lain, jika dilihat dari aspek secara keseluruhan, persoalan yang dialami Garuda hanya bersifat parsial. Itu artinya, tidak fair jika hanya karena satu dua persoalan, Garuda langsung ditutup.

Apalagi ada opsi pangsa pasar diambil oleh Pelita. Baginya, hal ini akan sulit lantaran Garuda Indonesia memiliki sejarah tersendiri bagi Tanah Air.

 

Quote