Ikuti Kami

Gembong Desak Pemprov DKI Segera Bangun Hidran Mandiri 

"Dua program yang kita minta itu satu adalah hidran mandiri, supaya ada keterlibatan masyarakat untuk mengamankan wilayahnya".

Gembong Desak Pemprov DKI Segera Bangun Hidran Mandiri 
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono. (detikcom)

Jakarta, Gesuri.id - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) segera membangun hidran mandiri di permukiman warga sehingga dapat melakukan pemadaman dini.

Baca: Eddy Tegaskan Tidak Ada Kewajiban Bayar IPL ke Developer!

"Dua program yang kita minta itu satu adalah hidran mandiri, supaya ada keterlibatan masyarakat untuk mengamankan wilayahnya. Yang kedua itu APAR, alat pemadam api ringan, sehingga ketika kebakaran masih kecil bisa ditanggulangi masyarakat dengan alat yang ada," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, Rabu (8/12).

Gembong menilai hidran dan APAR tersebut akan membantu warga untuk memadamkan api. Sehingga ada upaya pemadaman dini sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.

"Apa pun penyebabnya, ketika APAR itu tersedia atau hidran mandiri itu ada, insyaallah bisa ditanggulangi oleh masyarakat sebelum pemadam kebakaran itu sendiri turun, harusnya seperti itu," jelas Gembong.

Gembong mengatakan hidran mandiri dan APAR baru terealisasi pada 2022. Dia mendorong agar program itu disegerakan.

"(Program) 2022, khususnya di permukiman padat penduduk itu menjadi prioritas utama," sebutnya.

Gembong menyayangkan kebakaran harus menelan korban. Dia menyebut petugas pemadam kebakaran sering kali memiliki kendala menuju lokasi karena akses jalan yang sempit.

"Pada akhirnya menelan korban, setiap kebakaran menelan korban, setiap kebakaran menelan korban. Karena memang untuk menuju lokasi kadang-kadang terkendala oleh banyaknya parkir kendaraan di pinggir jalan, itu problem utama. Kalau sudah dini hari, sudahlah, jalan-jalan kampung kan penuh kendaraan," sebutnya.

Kebakaran terjadi di Jalan Tambora 1 RT 10 RW 02, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (8/12). Akibatnya, empat rumah warga seluas total 735 meter persegi terbakar.

Baca: Kejanggalan Proses Rekrutmen Direksi PT Transjakarta

Kebakaran ini juga menewaskan lima orang dalam satu keluarga. Polisi telah memeriksa tujuh saksi terkait kebakaran tersebut.

"Tujuh orang saksi yang dimintai keterangan terkait persoalan tersebut," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barat, Rabu (8/12). Dilansir dari detikcom.

Quote