Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan meminta Gerindra untuk tidak terus menerus mengecam mobil Esemka.
"Yang paling penting, ayo didukung jangan dikecam melulu. Dulu dibilang hoax, sekarang ada masih salah juga," kata Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari Sabtu (7/9).
Baca: Tak Ada Campur Tangan Asing di Pabrik Canggih Esemka
Eva mengatakan seharusnya Gerindra mendukung Esemka. Sehingga, ke depannya industri otomotif dalam negeri semakin maju dan bisa bersaing hingga ke mancanegara.
"Ayo pikirkan bagaimana agar makin kuat, berlanjut, bisa ngembangin banyak model untuk pasar dalam negeri dan luar negeri. Gerindra kan pendukung berdikari termasuk otomotif juga dong," tuturnya.
Menurut Eva, sebagai industri otomotif yang masih merintis, wajar jika ide-ide yang dihadirkan masih mengadaptasi pihak lain. Kendati demikian, menurut dia, kehadiran Esemka membuat Indonesia yang tadinya bangsa pemakai menjadi pencipta.
"Kita memulai transformasi dari bangsa pemakai menjadi pencipta, peniru itu langkah awal yang sah dan itu dilakukan China, Jepang dan Korea, Malaysia dll. Globalisasi ini membuat dunia membaur (blended). Jadi wajar kalau idenya comot sana dan sini. Coba andre ke Myapidaw-Ibu Kota Myanmar, hotelnya adaptasi model Bali bahkan di China ada kampung yang dibangun seperti di Bali. Andre punya model model khas Indonesia? Usulin aja," tuturnya.
Sebelumnya, Politikus Gerindra Andre Rosiade mempertanyakan mobil Esemka yang baru saja diluncurkan kemarin. Menurut Andre, mobil tersebut mirip dengan mobil produk asal China.
"Mohon maaf, Pak Jokowi. Saya mau tanya, kok mobil Esemka yang pabriknya diresmikan kemarin mirip dengan mobil produk China alias Tiongkok?" kata Andre dilansir dari news.detik.com, Sabtu (7/9).
Baca: Fasilitas Pabrik Esemka Modern
Andre pun ragu mobil tersebut asli produksi dalam negeri. Dia kemudian mempertanyakan apakah mobil-mobil Esemka tersebut buatan anak bangsa.
"Apakah ini produksi dalam negeri atau merakit mobil dari Tiongkok tapi dikasih merek Esemka? Mohon pencerahannya, Pak Jokowi," ujarnya.
