Ikuti Kami

Gus Ipin Tegaskan Trisakti Bung Karno Selaras dengan Ajaran Rasulullah SAW

Mochamad Nur Arifin memuji proklamator RI Soekarno sebagai sosok yang meneladani nilai-nilai perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Gus Ipin Tegaskan Trisakti Bung Karno Selaras dengan Ajaran Rasulullah SAW
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.

Jakarta, Gesuri.id - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin memuji proklamator RI Soekarno sebagai sosok yang meneladani nilai-nilai perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Hal itu disampaikan Gus Ipin, sapaan akrabnya, di acara peringatan Nuzulul Quran yang diselenggarakan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan, di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (29/3).

Penulis buku “Bung Karno menerjemahkan AL-Quran” itu mencontohkan ideologi Trisakti Bung Karno yang meneladani nilai-nilai perjuangan Nabi Muhammad SAW.

BaCa: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur

“Ketika dulu banyak orang yang mendiskreditkan, Bung Karno melakukan yang namanya desoekarnoisasi, mengatakan bahwa Bung Karno itu lebih dekat dengan golongan PKI, tidak dekat dengan golongan kaum Islam dan sebagainya, itu bisa saya bantah,” kata Gus Ipin.

Ideologi Trisakti Bung Karno terdiri dari tiga butir, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

“Nah ajarannya Bung Karno Trisakti ini ada enggak di Al-Quran? Ternyata begitu saya ngaji saya tanya kepada kyai dan segala macam saya menemukan betapa indahnya Trisakti Bung Karno ini ternyata selaras dengan spirit yang ada di Al-Quran Surat Al-Balad,” sebutnya.

Menurutnya, dalam Surat Al Balad itu dikisahkan bagaimana perjuangan menghapus perbudakan. Surat itu juga berpesan tentang pentingnya bersedekah dan memberi makan kepada umat muslim yang tidak mampu.

“Bukankah membasmi perbudakan itu sama dengan kemerdekaan yang dicita-citakan oleh Bung Karno, sama dengan menghapus penjajahan di seluruh muka bumi seperti yang ada di dalam pembukaan undang-undang dasar?” papar Gus Ipin.

Termasuk juga hal yang berkait dengan memberi makan anak yatim piatu dan kepada orang miskin yang paling lemah. “Bukankah ini yang ingin dicapai Bung Karno dengan berdikari dalam hal ekonomi?” sambung dia.

Gus Ipin juga mengisahkan Bung Karno yang menginisasi diperingatinya Maulid Nabi dan Nuzulul Quran di Istana. Hingga tradisi itu pun masih terus dipertahankan hingga saat ini.

BaCa: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

Saat melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi, kata Gus Ipin, sang proklamator itu sempat berkunjung ke Makam Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Bung Karno menanggalkan seragam kebesarannya sehingga membuat Raja Arab Saudi bertanya-tanya.

“Kan kita semua tahu Bung Karno pasti pecinya wah necis sekali gitu ya, terus kemudian baju ala militernya itu begitu lengkap dengan berbagai lambang, sangat parlente. Tapi begitu beliau berziarah ke makam Rasulullah, beliau menanggalkan itu semua,” kata Gus Ipin.

Saat ditanya Raja Arab, kenapa melepaskan jas dan juga peci dan segala macam?. Menurut Gus Ipin, saat itu Bung Karno menjawab, ”Karena yang mau saya temui ini adalah makhluk yang paling mulia di seluruh dunia, maka semua yang saya kenakan ini tidak berarti apa-apa”.

Quote