Ikuti Kami

Hari Putri: 6 Kecamatan di Lumajang Krisis Air Bersih Parah

Indeks kualitas air di Jawa Timur mengalami penurunan sekaligus mengkhawatirkan sejak 2016. Bahkan, status kualitas air sangat kurang.

Hari Putri: 6 Kecamatan di Lumajang Krisis Air Bersih Parah
Hari Putri Lestari dalam seminar ‘Mewaspadai Dampak Krisis Air Bersih bagi Kesehatan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup.

Lumajang, Gesuri.id – Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan Hari Putri Lestari mengatakan, Indonesia menargetkan 100% akses minum layak pada 2024; 15% akses minum aman; 30% akses air minum pipaan; serta 10 juta sambungan rumah. Namun, perlu pula keterlibatan masyarakat dalam merawat ketersediaan air bersih. Upaya minimal dapat dilakukan dengan cara menghargai dan memanfaatkan air dengan bijak.

Baca : Kekerasan Seksual Marak Saat Pandemi, Segera Sahkan RUU PKS

“Kalau masyarakat tidak ikut menjaga lingkungan, menjaga sungai, menjaga sumber mata air, bukan target yang dicapai, malah akan terjadi krisis air bersih,” ucapnya dalam seminar ‘Mewaspadai Dampak Krisis Air Bersih bagi Kesehatan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup.

Saat ini, kualitas air di Indonesia mengalami penurunan. Tak terkecuali, di Jawa Timur. Berdasarkan cacatan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur, indeks kualitas air di Jawa Timur mengalami penurunan sekaligus mengkhawatirkan sejak 2016. Bahkan, berada pada status kualitas air sangat kurang.

Baca : HPL Ingatkan Pemprov Jatim Tak Terlena

Kekeringan di Jawa Timur melanda 23 kabupaten/kota pada 2021. Dari total tersebut, 232 kecamatan dan 699 desa/kelurahan mengalami kekeringan kritis. Yaitu, kondisi kekeringan yang mana jarak lokasi rumah warga dengan sumber air lebih dari 3 km.

 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD), di Kabupaten Lumajang ada 6 kecamatan dari 21 kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Bahkan, krisis air bersih di 6 kecamatan yang tersebar di 22 desa itu tergolong cukup parah.

"Maka penting muncul komunitas-komunitas yang ikut menjaga sungai dan saling mengingatkan masyarakat yang sembarangan buang sampah, karena itu menjadi salah satu penyebab pencemaran air," tuturnya. (lumajangsatu.com)

Quote