Ikuti Kami

Hasanuddin Desak Tindak Tegas Oknum TNI Pemukul Ojol

Dia pun mendesak POM AL membawa persoalan tersebut sampai ke pengadilan militer.

Hasanuddin Desak Tindak Tegas Oknum TNI Pemukul Ojol
Anggota Komisi I DPR Mayjen (purn) TB Hasanuddin.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR Mayjen (purn) TB Hasanuddin, menekankan perbuatan oknum TNI berpangkat mayor memukul driver ojol di Pamulang sebagai tindak pidana.

Dia pun mendesak POM AL membawa persoalan tersebut sampai ke pengadilan militer.

"Ya sudah, nanti diproses hukum, tentu akan ada penyidik dari POM, melakukan seperti apa dan sebagainya, tindakan itu termasuk tindakan pidana, dan bisa diproses hukum, begitu. Nanti penyidik yang akan bawa ke pengadilan militer," kata Hasanuddin, baru-baru ini. 

Baca: Hasanuddin Minta Pemerintah Segera Lantik Pangkostrad Baru

Hasanuddin lantas berbicara terkait alasan oknum TNI berpangkat menengah kerap melakukan tindak pidana.

Dia menyebut biasanya oknum TNI memiliki alasan masing-masing, mulai dari ada masalah pribadi hingga kepribadian yang buruk.

"Kalau saya lihat pada masalah oknum ya, nah kalau berbicara oknum bisa saja itu pengaruh terhadap yang bersangkutan itu macam-macam, gitu. Mungkin ada masalah, mungkin ada kepribadian yang jelek, dan lain sebagainya, sehingga ambil keputusan yang tidak pada tempatnya dan melakukan pelanggaran pidana bisa ringan bisa berat," ucapnya.

Baca: Hasanuddin Ungkap Hubungan Tiga Pelaku Tabrak Lari Nagreg

Karena itulah, dia mendesak POM AL tetap mengusut yang bersangkutan. Jika melakukan pidana berat, kata dia, harus dihukum dengan berat.

"Hemat saya gini, sudah diperiksa saja, lalu motifnya itu mengapa terjadi? Kalau misalnya ternyata itu merupakan tindakan pidana berat ya dihukum dengan berat, karena apa? Kalau di pengadilan militer itu ancamannya hukuman pidananya sama dengan pengadilan umum, bahkan di pengadilan militer bisa lebih berat, kalau ancaman pasalnya sama. Dan di pengadilan militer bisa ada pemecatan dengan tidak hormat. Jadi dia karirnya selesai juga," ujar Politisi PDI Perjuangan itu.

Quote