Ikuti Kami

Hasanuddin Dorong Kekompakkan Pemerintah-Swasta

Pernyataan ini terkait penguatan industri pertahanan nasional.

Hasanuddin Dorong Kekompakkan Pemerintah-Swasta
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin.

Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin mengungkapkan, dalam bidang pertahanan Pemerintah Indonesia telah merumuskan langkah-langkah strategis. 

Hasanuddin mengungkapkan, pemerintah telah memprediksi semua ancaman yang ada berikut rencana strategisnya. 

Baca: Presiden Jokowi: Rakyat Bangga Kepada TNI

“Ancaman seperti apa yang akan dihadapi, penangkalannya seperti apa. Kemudian bisa ditinjau, apakah ancaman yang telah diprediksi masih relevan terkait pengadaan alutsista. Itu yang menjadi poinnya,” ungkap Hasanuddin saat menjadi narasumber dalam Diskusi ABe Talks: “Future of Indonesia; Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Pertahanan” di The Atjeh Connection Sarinah, Jakarta, Kamis (7/11).

Lelaki yang pernah menjadi Ajudan Presiden BJ. Habibie itu pun berharap agar industri pertahanan Indonesia bisa dikembangkan dengan meningkatkan industrialisasi terutama melalui holding BUMN National Defence & High Technology Industry (NDHI).

NDHI merupakan holding yang terdiri dari PT Dahana (Persero), PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero) dan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero).

Baca: Soft Diplomasi Jokowi, Sultan Brunei Beli Panser Anoa

TB.Hasanuddin menambahkan, agar akselerasi industri pertahanan ini tercipta, dibutuhkan kekompakkan antara pemerintah dan sektor swasta. Sebagai bagian dari Komisi I yang membidangi pertahanan, Hasanuddin mengaku  pihaknya terbuka dengan dialog dan aspirasi berbagai pihak guna kemajuan industri pertahanan.

“Tidak hanya BUMN saja, pengembangan Industri pertahanan ini juga perlu didukung oleh pengusaha atau pihak swasta agar terintegrasi serta mampu memenuhi kebutuhan alutsista kita,” imbuh Hasanuddin.

Quote