Jakarta, Gesuri.id - Mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) punya saran terkait perparkiran.
Ahok menuturkan, saat dirinya menjabat gubernur, ia menggunakan mesin parkir untuk menutup kebocoran yang diraup juruparkir liar.
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
"Karena waktu zaman saya, waktu membuat sistem mesin parkir, itu naiknya gila-gilaan, misalnya Sabang gitu ya, setorannya cuma berapa juta sampai belasan juta per hari, per malam. Termasuk Kelapa Gading," ujar Ahok di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6).
Namun untuk saat ini Pemprov Jakarta tak perlu menyewa mesin parkir untuk mengoptimalkan pendapatan. Ahok lebih menyarankan menggunakan sistem voucher.
"Nah sekarang enggak perlu sewa mesin itu mahal-mahal lagi. Misalnya kenapa enggak gunakan sistem voucher parkir, digital, di HP. Dan voucher ini ada hadiah, misalnya ada hadiah mobil, dari parkir ya, tukang parkir. Nah itu mungkin masyarakat akan setiap saat parkir dia minta voucher-nya," paparnya.
"Dan tukang parkir pun dia terima duit komisinya yang bentuk voucher. Voucher-nya dia bisa belanja ke toko-toko Alfamart, Indomaret atau sejenis itu ya, dia bisa belanja di situ. Nah ini akan sangat menolong," imbuh Ahok.
Tak hanya itu, pendapatan parkir tersebut, menurut Ahok, bisa untuk mensubsidi sejumlah program Pemprov.
"Saya kira sistem parkir berbasis digital itu, voucher, harus dijalankan. Supaya dapat meningkat, kita subsidi silang. Tugas pejabat kan mengadministrasi keadilan sosial. Nah kan duit ini dorong ke bus, bagaimana, tempat yang sepi mungkin parkirnya murah. Tapi bisa di-adjust," tuturnya.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!
Namun demikian, Ahok tetap meminta rencana kenaikan tarif parkir di Jakarta bisa dikaji lebih dalam. Sehingga nantinya ditemukan sistem yang pas dan tepat.
"Jadi kita mesti kaji, kalau naikin parkir mungkin per jam, jadi dia ada adjust. Mungkin kalau kamu jam kedua bisa lebih mahal, supaya dorong orang nggak lama ngetem di sana. Sama kayak kita buka warung fast food gitu ya, kenapa kursinya enggak nyaman? Supaya kamu jangan lama-lama di situ gitu, belanja dikit, lama kan, supaya cepat gerak itu sih," demikian Ahok.