Jepara, Gesuri.id - Bupati Jepara Dian Kristiandi menyerahkan secara simbolis tabung gas oksigen kepada perwakilan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang ada di Jepara. Penyerahan ini dilakukan di Gedung Shima Setda Jepara, Kamis (25/11).
Baca: Marakknya KKN Secara Aktif Dilakukan Oleh Anies & Wakilnya
Hadir dalam penyerahan ini Priyadi Arie Nugroho, Kepala Subdirektorat Program Pengembangan Industry Logam Kementrian Perindustrian, Sekda Jepara Edy Sujatmiko, pimpinan perangkat daerah terkait, para direktur rumah sakit di Jepara, Kepala puskesmas dan perwakilan fasyankes lainnya.
Total ada 500 tabung gas O2 yang diserahkan ini. Ratusan tabung oksigen tersebut merupakan hibah dari Kementrian Peindustrian RI. Tabung yang dihibahkan tersebut, masing-masing terdiri dari dua jenis yakni berukuran 15 liter sebenyak 200 buah dan sisanya berukuran 47 liter.
Bupati Jepara Dian Kristiandi mengungkapkan jika ratusan tabung oksigen yang diserahkan ini sebagai salah satu antisipasi saja jika terjadi lonjakan kebutuhan, fasyankes tidak kebingungan dan masyarakat bisa terlayani dengan baik.
“Tentu kita semua ingat beberapa saat lalu ketika penularan Covid-19 mencapai puncaknya, kebutuhan tabung oksigen sangat tinggi sehingga terjadi kelangkaan. Dan dari pengalaman itu kita tidak ingin terjadi lagi di Jepara,” kata Bupati Andi.
Lebih lanjut politisi PDI Perjuangan itu meminta fasyankes memanfaatkan dengan sebaik-baiknya tambahan tabung oksigen yang diberikan ini. Meksipun mungkin ada yang hanya mendapatkan bagian 1 tabung saja, tetapi harus dioptimalkan betul.
“Saya minta kepada Dinas Kesehatan untuk membagi habis tabung tersebut kepada semua fasyankes yang ada. Manfatakan dengan sebiak-baiknya,” tegas Andi.
Baca: Prasetyo Tolak Pengajuan Utang Anies Baswedan Rp 4 Triliun
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Mudrikatun mengungkapkan fasyankes yang mendapatkan bantuan tabung ini yakni 6 rumah sakit pemerintah dan swasta, 32 klinik dan 20 puskesmas.
“Keberadaan tabung oksigen ini harapannya dapat membantu menjaga ketersediaan oksigen di kota ukir. Sehingga saat terjadi lonjakan kebutuhan masyarakat tetap bisa terlayani dengan baik,” kata Mudrikatun.
