Pangandaran, Gesuri.id - Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata menyatakan wisata Pantai Pangandaran masih tertutup untuk umum selama PPKM Level 4 berlangsung hingga 2 Agustus 2021.
"Dan semoga, tanggal 2 Agustus nanti kita (Pangandaran) masuk ke level 2 sehingga wisata Pantai Pangandaran bisa dibuka," ujar Jeje Wiradinata saat ditemui di SMPN 1 Cijulang disela-sela kegiatan monitoring vaksinasi Covid-19, Selasa (27/7).
Baca: Soal Tudingan ICW, Ribka Tjiptaning: Kerja Saja Buat Rakyat!
Menurutnya, PPKM level 2 objek wisata bisa dibuka namun harus ada beberapa syarat untuk melaksanakannya.
Yang pertama, warga harus disuntik vaksin Covid-19 di semua objek wisata seperti di Batu Karas, Pantai Pangandaran ataupun tempat wisata lainnya.
Kedua, ia akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan wajib dipatuhi secara bersama-sama.
"Kan cape, kalau petugas seperti jaga lembur ataupun polisi harus terus mengingatkan yang tidak pakai masker," ujar Jeje.
Kalaupun nanti wisata Pangandaran dibuka, dia mengaku bakal menindak tegas untuk menutup kembali tempat wisata tersebut.
"Besok kalau di tempat wisata itu ada yang tidak pakai masker, kita akan tutup lagi. Jadi mereka, akan diawasi oleh mereka sendiri," kata Politisi PDI Perjuangan itu.
Kemudian untuk di pasar juga sama. Kalau ada yang tidak pakai masker pihaknya akan bertindak sama, menutup lagi pasarnya.
"Kan cape harus woro-woro terus. Jadi besok akan dilakukan seperti itu, makanya harus ada kesadaran semua," ucapnya.
"Jadi, kalau wisata itu dibuka terus besoknya tidak ada yang pakai masker kita tutup lagi wisatanya. Karena semua, harus disiplin," tambahnya
Hal tersebut dilakukan karena Bupati Pangandaran itu merasa miris ketika melihat kondisi pasien Covid-19 meninggal di rumah sakit akibat kekurangan oksigen.
"Saya nangis ketika ada 7 orang yang meninggal dunia karena oksigen tak ada. Nangis Saya, sebagai penanggung jawab pemerintah daerah," ucap Jeje.
Baca: Puan: Jangan Sampai Data Pribadi Warga Bocor Saat Vaksinasi
Tadi malam saja, ungkapnya, ia tidak bisa tidur karena dalam dua hari terakhir terjadi kelangkaan oksigen.
"Saya telepon sana - sini dan sebagainya, untung masih dapat dari teman - teman yang lain. Ada yang 20, 30 dan sebagainya. Itu baru oksigen, belum lainnya. Pokonya riweh (repot), riwehnya sangat luar biasa," kata Jeje.