Ikuti Kami

Jokowi Diminta Genjot Platform Digital Bisnis Bagi Milenial

Iis: Sanggup menciptakan generasi bangsa yang mampu bersaing di kompetisi global.

Jokowi Diminta Genjot Platform Digital Bisnis Bagi Milenial
Kader PDI Perjuangan, Iis Sugianto. (Foto: Dok. Iis Sugianto)

Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan, Iis Sugianto, mengatakan Presiden terpilih Jokowi harus terus memacu dan memaksimalkan program-program canggih yang bisa merebut hati dan menciptakan optimisme tiada henti bagi kaum milenial di periode kedua kepemimpinannya. 

Iis mencontohkan program-program bisnis dengan platform digital akan sanggup menciptakan generasi bangsa yang mampu bersaing di kompetisi global sehingga tidak akan pernah digilas oleh melesatnya kemajuan jaman. 

Baca: Ciptakan SDM Pancasilais, Tata Ulang Kurikulum & Pengajar 

Politisi srikandi banteng itu kembali menegaskan hal ini terkait pernyataan Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang tertawa terbahak-bahak saat program rumah siap kerjanya disebut investasi untuk maju di Pilpres 2024 di program bertajuk Kabar Petang di sebuah TV swasta, seperti dilansir dari tribunjakarta.com, Rabu (24/7). 

Rumah siap kerja merupakan sebuah janji politik paslon 01 Prabowo-Sandi saat pilpres 2019 lalu yang menurut Sandi diperuntukkan bagi kaum muda pencari kerja dan berbasis digital.

"Meski rumah siap kerjanya itu niatnya bagus saja, namun tidak gampang yang mau tulus kerja buat rakyat," ungkap penyanyi senior cantik yang masih eksis itu.

Untuk itu, Iis menekankan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf harus terus mengembangkan bisnis digital platform. Sebab, lanjutnya, saat ini dan seterusnya platform sudah berganti dari konvensional ke digital. "Kita harus memajukan ini kalau tidak mau tertinggal jaman. Nantinya semua akan ke digital," ungkap srikandi banteng itu spontan kepada Gesuri, Senin (29/7).

Seperti diketahui, selama pemerintahan periode pertama Presiden Jokowi berhasil membangun 4 start up unicorn yaitu Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak yang menjadi contoh nyata bahwa Indonesia bisa bersaing di kompetisi global. 

Menurut Jokowi, keberadaan unicorn di Indonesia itu sangat penting untuk meningkatkan optimisme generasi muda. 

"4 unicorn Indonesia telah menembus skala global. Indonesia memiliki unicorn terbanyak di Asia Tenggara yang telah memberi manfaat bagi usaha kecil untuk masuk ke pasar nasional dan global," ujar Jokowi yang disembut tepuk tangan ribuan pendukungnya, saat pidato politik di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2), dilansir dari Gesuri.id. 

Baca: Desa Digital Jokowi Sejalan dengan Ibu Canggih Iis Sugianto

Terkait program digital talent scholarship Jokowi yang telah dimulai pada tahun 2018 lalu dan diberikan kepada 1000 orang. Serta di tahun 2020, Jokowi menargetkan hingga 20 ribu orang yang akan menerima beasiswa tersebut, Iis Sugianto berharap jumlah penerima beasiswa dan frekuensi pembukaan pendaftaran ditambah dan jangan sampai berhenti. 

"Karena platform bisnis sudah berubah, kita siapkan anak-anak muda untuk menghadapi masa depan era digital yang pasti sangat cepat kemajuannya," ujar Iis. Ia juga berpesan bagi pebisnis yang konvensional agar 'aware' akan perubahan jaman jika tidak mau perusahaannya gulung tikar. 

Kartu Pra Kerja

Terkait solusi mengatasi pengangguran, Iis menambahkan pengangguran yang terjadi bukan hanya terjadi pada kaum muda sehingga program Jokowi secara keseluruhan untuk mengatasi pengangguran tak hanya menyasar kaum milenial. 

Ia mencontohkan kartu pra kerja Jokowi yang bisa dipakai untuk segala usia. Sarananya sudah ada dan tersedia sebab, ujarnya, langsung bekerja sama dengan instansi pemerintah. "Jadi tidak perlu membangun lagi, lebih real ketimbang program rumah siap kerja yang masih diragukan keberhasilannya. Tapi kita sambut saja karena ini hal positif dan niat yang baik dalam mengentaskan pengangguran khususnya untuk kaum milenialnya," ungkap Iis.

Iis juga berharap program ketiga kartu sakti Jokowi tepat sasaran yaitu memang bagi orang yang membutuhkan. "Supaya dana yang digunakan efektif dan bermanfaat, dan harus punya quality kontrol produk kartu dan juga evaluasi penerima manfaat kartu. Di sinilah diperlukan SDM yang berkualitas," pungkasnya.

Quote