Ikuti Kami

Jokowi Kembali Ingatkan Kritik itu Bukan dengan Mencela

"Karena kadang kita lupa, bebas berekspresi, berpendapat, berkumpul, ya boleh, tapi di Indonesia kita punya etika sopan santun tata krama"

Jokowi Kembali Ingatkan Kritik itu Bukan dengan Mencela
Presiden menyalami masyarakat yang menghadiri acara Haflah Khataman Alquran dan Haul Al-Maghfurlah K.H. Ahmad Jisam Abdul Manan di Ponpes An-Najah Gondang, Kabupaten Sragen, Sabtu (14/7). (Foto: BPMI - Setkab.go.id)

Sragen, Gesuri.id - Saat kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) An-Najah, Gondang, Sragen, Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita dirinya kerap kali dikritik bahkan dengan kata-kata yang tak pantas oleh sejumlah pihak. Jokowi mengungkapkan dirinya bersabar saat menerima kritikan tersebut. 

"Karena kadang kita lupa, kita kan bebas berekspresi, berpendapat, berkumpul, ya boleh, tapi di Indonesia kita punya etika sopan santun tata krama. Masak menyampaikan kritik seperti itu. Tidak bisa membedakan kritik dengan mencela, kritik dengan mencemooh, kritik dengan menjelek-jelekan," kata Jokowi di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Najah, Sabtu (14/5). 

Kemudian Jokowi berpesan kepada pihak-pihak yang mengkritik tetap menjaga silaturahmi. Malah jangan justru memecah persatuan bangsa karena itu bukanlah etika bangsa Indonesia dan tak sesuai ajaran Rasulullah Muhammad SAW.

"Kalau saya digitu-gituin sudah biasa. Sabar gitu... Sabar saya hanya gitu-gitu aja. Sabaaarr. Tapi kadang sabar itu juga ada batasnya lho.Saya ajak menjaga ukhuwah islamiyah, Wathaniyah kita. Jangan sampai kita ini gampang curiga ke orang lain, menjelekkan, mencemooh, mencela orang lain. Itu bukan etika dan budaya bangsa Indonesia dan tidak diajarkan Rasulullah kepada kita. Nggak ada," ucap Jokowi.

"Yang benar itu ya selalu berprasangka baik pada orang lain, melihat orang lain penuh kecintaan, berpikir positif, tidak sampaikan hal negatif, merasa benar sendiri, manusia penuh kekurangan. Sama seperti saya. Meski saya presiden saya juga orang biasa kok. Penuh kekurangan, penuh kekhilafan," sambungnya. 

Sebelumnya Jokowi juga sempat menyindir ada politikus kompor yang sengaja memanaskan situasi politik.Dia mengingatkan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh para politikus kompor tersebut. 

"Sering kan kalau mendekati pilihan bupati, wali kota, gubernur, pilihan presiden, dikompori. Yang ngompori siapa? Ya para politikus," kata Jokowi.

Quote