Jakarta, Gesuri.id - Bupati Belitung Timur Kamarudin Muten mengingatkan pengelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) menjaga kebersihan sebagai bagian penting dalam pelaksanaan program itu, guna mencegah makanan cepat basi.
"Dapur itu sumber utama, tempat memproduksi menu makanan untuk ribuan pelajar, kebersihan sangat penting. Proses pencucian tempat makanan dan peralatan penting agar makanan tidak cepat basi,” ujarnya di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (26/9).
Pemkab Belitung Timur sudah mulai mengoperasikan satu dapur MBG atau SPPG Kurnia Jaya di Kecamatan Manggar.
Ia meminta relawan dapur selalu menjaga higienitas makanan, mulai dari proses pencucian wadah, pengolahan, hingga penyajian agar makanan tetap aman dikonsumsi.
Ia juga menekankan pentingnya variasi menu agar tidak monoton dan nasi yang disajikan tidak terlalu keras.
Saat ini, Belitung Timur baru memiliki satu dapur MBG yang beroperasi penuh, padahal kebutuhan di lapangan jauh lebih besar.
Berdasarkan perhitungan Dinas Pendidikan setempat, sedikitnya dibutuhkan tujuh dapur MBG agar distribusi makanan bergizi bisa menjangkau seluruh kecamatan.
Jumlah itu dihitung dengan mempertimbangkan sebaran sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang menjadi sasaran program MBG di daerah setempat.
Terdapat sekitar 18.000 pelajar di Belitung Timur yang menjadi target penerima sehingga ketersediaan dapur MBG yang cukup perlu dipercepat.
Dengan tambahan enam dapur baru, pemerintah daerah berharap distribusi makanan dapat lebih merata dan waktu tempuh lebih singkat.
"Ini penting agar kualitas makanan tetap terjaga ketika sampai ke tangan pelajar," kata Kamarudin