Jakarta, Gesuri.id - Pesatnya perkembangan teknologi digital kini tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Transformasi ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat modern yang membawa tantangan sekaligus peluang besar.
Hal tersebut ditegaskan oleh Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ir. Budi Sulistyono (Kanang), dalam agenda sosialisasi peningkatan literasi digital di Ngawi, Senin (22/12/2025).
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber berkompeten, yakni dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Andriana Grahani, praktisi politik muda Aryo Seno Bagaskoro, serta influencer Yoga Gembul.
Dalam sambutannya, Kanang memaparkan bahwa teknologi digital adalah sebuah keniscayaan. Ia mendorong generasi muda untuk jeli melihat peluang agar tidak sekadar menjadi penonton di era disrupsi.
“Untuk masa depan, kita tidak bisa lagi hanya bicara cara tradisional, standar, atau manual. Kita harus berani melakukan hal-hal di luar koridor ‘biasa’ agar bisa lebih berdaya saing,” ujar Kanang di hadapan peserta yang didominasi kaum milenial dan Gen Z.
Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini juga berbagi pengalaman pribadinya. Sebagai legislator di Komisi VI DPR RI, ia menggunakan platform digital sebagai sarana transparansi kerja parlemen sekaligus saluran komunikasi langsung dengan konstituen.
Kanang mendorong Gen Z untuk terus berinovasi agar tidak hanya menjadi pasar bagi konten kreator, tetapi mampu naik kelas menjadi kreator itu sendiri. Ia mencontohkan Yoga Gembul sebagai praktisi yang sukses meraup lebih dari 2 juta subscriber.
“Inovasi digital ini ranahnya Gen Z. Kita ingin mereka memanfaatkan hobi dalam rambu-rambu yang benar. Ketika hobi dinikmati orang lain secara positif, di situlah muncul profesi yang menghasilkan,” jelasnya.
Senada dengan Kanang, Aryo Seno Bagaskoro menyebut saat ini dunia sedang memasuki era New Normal politik. Menurutnya, seluruh proses politik kini dapat dibaca secara gamblang oleh masyarakat melalui perangkat digital.
“Media digital itu seperti pisau bermata dua. Di satu sisi memberikan ruang bebas bersuara bagi anak muda, namun di sisi lain jika tidak dimanfaatkan dengan baik, mereka hanya akan menjadi korban pasar informasi,” tegas Seno.
Ia memperingatkan bahwa tanpa pengetahuan yang mendalam, anak muda rentan menjadi korban di berbagai aspek, mulai dari ekonomi, sosial, hingga politik.
Seno mengapresiasi langkah Kanang yang menggandeng berbagai kelompok pemuda, termasuk mayoritas peserta yang merupakan Ketua OSIS se-Kabupaten Ngawi.
“Ini adalah langkah progresif yang harus diteruskan. Teman-teman yang hadir hari ini, khususnya para Ketua OSIS, diharapkan menjadi ‘agen sebaya’ yang akan menyebarkan ilmu literasi digital ini kepada rekan-rekan mereka,” pungkasnya.

















































































