Ikuti Kami

Kariyasa Dorong Pemerintah Benahi Data PMI

Menurut kader PDI Perjuangan asal Bali tersebut, data PMI di Indonesia, khususnya Bali masih masih memerlukan beberapa perbaikan.  

Kariyasa Dorong Pemerintah Benahi Data PMI
Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana.

Denpasar, Gesuri.id – Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana kembali menyoroti terkait persoalan  Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Menurut kader PDI Perjuangan asal Bali tersebut, data PMI di Indonesia, khususnya Bali masih masih memerlukan beberapa perbaikan.  

Kariyasa menyebut bahwa data yang tercatat secara resmi hanya berkisar 4.500-an orang PMI asal Bali. Data tersebut menurut Mantan Sekretaris Komisi III DPRD Bali itu tersebar di sembilan kabupaten/kota. 

Baca: Sturman Sarankan RDPU Sebelum Pembagian DOB di Papua

Padahal, ia menjelaskan bahwa jumlah PMI asal Bali sendiri memiliki jumlah yang sangat besar hingga mencapai belasan ribu tersebar bekerja di berbagai negara.

"Baik di kapal pesiar, perhotelan maupun sebagai spa therapist.  Sehingga PMI seluruh Indonesia di berbagai sektor mampu memberikan kontribusi tertinggi nomor 2 pada devisa negara di republik ini,” ujarnya dalam kegiatan Sosialisasi yang dilakukan anggota Komisi IX DPR R I Ketut Kariyasa Adnyana bersama lembaga Negara dan instansi terkait di Inna Heritage Hotel, Denpasar, Sabtu (2/4).

Pada kegiatan yang mengambil tema ‘Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Perlindungan menyeluruh kepada PMI sebagai VVIP’ itu terungkap bahwa jumlah devisa yang disumbangkan para PMI pada negara tahun 2021 mencapai Rp 160 triliun.

“Nilai tertinggi nomor dua yang berhasil disumbangkan setelah migas,” kata politikus PDI Perjuangan ini.

Ia juga mengatakan bahwa melalui kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan karena selama ini banyak masalah yang dihadapi para pekerja migran Indonesia asal Bali. Masalah paling hangat dan viral di media sosial (medsos) terlantarnya PMI di  Turki beberapa waktu lalu.

“Kasus pekerja migran paling banyak berasal dari Buleleng dan parahnya keberangkatan PMI mempergunakan visa holiday (berlibur,red) dan kami tidak ingin hal itu terulang kembali,” ujarnya.

Kariyasa mengatakan, pekerja migran asal Bali memiliki keterampilan yang luar biasa dan kualitasnya dapat dijamin dan jumlah keberangkatan PMI asal Bali juga sangat besar. Hal ini terjadi melihat peluang kerja dan gaji yang menjanjikan.

Ini membuat minat pekerja asal Bali untuk berangkat dari tahun ke tahun untuk bekerja ke luar negeri akan semakin besar.

Baca: Kariyasa Adnyana Intens Awasi Ketersediaan Vaksin

Oleh karenanya, keberadaan pekerja migran yang mampu menyumbangkan devisa yang sangat besar harus benar-benar mendapat perhatian dan kemudahan pengurusan visa kerja dari pemerintah bahkan termasuk permodalannya bisa dibantu.

“Bila perlu, pemberangkatan dilakukan secara gratis oleh pemerintah dan biayanya ditanggung penuh oleh pemerintah. Lembaga terkait melalui kerjasamanya mampu memberikan perlindungan kepada tenaga kerja migran termasuk keselamatannya bisa dijamin oleh pemerintah,”pintanya.

Sementara penanganan masalah penipuan yang dilakukan oleh agen pemberangkatan ilegal dan uang yang sudah dibayarkan oleh PMI tak kunjung dikembalikan, Kariyasa Adnyana berjanji akan membantu melakukan penyelesaian. Bahkan kalau tidak mendapat tanggapan dari penegak hukum, politisi asal Buleleng ini berjanji akan langsung menemui Kapolda Bali.

“Seperti laporan masyarakat yang tidak mendapat tanggapan dari penegak hukum, kami akan bersurat secara resmi ke Polda Bali atas nama lembaga dan kalau tidak ada tanggapan, saya akan bertemu langsung agar tidak banyak PMI asal Bali yang menjadi korban. Selama ini masyarakat membayar saja dan setelah dirugikan, masyarakat Bali malas mengurusnya dan koh ngomong,”ujarnya.

Quote