Ikuti Kami

Karolin Imbau Waspadai Potensi Banjir & Tanah Longsor

Karolin meminta agar masyarakat bisa bersama-sama bergotong royong membersihkan lingkungan dan saluran air di sekitar lingkungan.

Karolin Imbau Waspadai Potensi Banjir & Tanah Longsor
Bupati Landak Provinsi Kalimantan Barat Karolin Margeret Natasa.

Ngabang, Gesuri.id - Bupati Landak Provinsi Kalimantan Barat Karolin Margeret Natasa mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir dan tanah longsor yang masih akan terjadi di daerah itu.

"Menyikapi prakiraan cuaca dari BMKG, situasi Landak masih akan mengalami hujan maka pemerintah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana banjir dan tanah longsor," kata Karolin di Ngabang, Minggu (6/9).  

Dirinya meminta agar masyarakat bisa bersama-sama bergotong royong membersihkan lingkungan dan saluran air di sekitar lingkungan.

Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh BPBD Landak, kondisi sampai hari ini bahwa banjir terjadi hampir di semua wilayah Kabupaten Landak.

Baca: Solusi Banjir Perlu Duduk Bersama Antar Kepala Daerah

"Yang terparah di Meranti, petugas sudah bergerak dengan membawa perahu fiber dan logistik untuk evakuasi warga yang membutuhkan. Kemudian, longsor juga terjadi di Emprija, yang hari ini diperkirakan alat berat datang, dan untuk sisa-sisa lumpur dibersihkan dengan mesin penyemprot air sebanyak 2 unit," tuturnya.

Dia menambahkan, untuk daerah lain belum terbagi perhatian, seperti Katio, Sejowet, Songga, Darit, Mandor, dan lain-lain yang laporannya belum sempat direspon, namun ada yang sudah diarahkan ke desa dan camat yang bersangkutan.

"Kami akan terus memantau kondisi terkini di lapangan dan meminta kepada petugas untuk melakukan pendataan terhadap jumlah masyarakat yang terdampak banjir. Yang jelas kita akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat," tuturnya.

Sebelumnya, berdasarkan laporan BNPB, sedikitnya ada 10 desa di enam kecamatan di Kabupaten Landak terdampak banjir sejak Sabtu (5/9) sore.

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak kepada Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB banjir terjadi akibat luapan beberapa sungai setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Landak.

Adapun masing-masing desa tersebut meliputi Desa Ampadi, Desa Meranti dan Desa Tahu di Kecamatan Meranti. Selanjutnya Desa Nyanyum di Kecamatan Kuala Behe, Desa Semunti, Desa Tengue dan Desa Sekendal di Kecamatan Air Besar.

Baca: Bantu Korban Banjir, Prinsip Kemanusiaan PDI Perjuangan

Kemudian Desa Menjalin di Kecamatan Menjalin, Desa Untang di Kecamatan Banyuke Hulu dan Desa Songga di Kecamatan Menyuke.

Menurut laporan kronologi dari BPBD Kabupaten Landak pada pukul 13.00-14.57 WIB, debit air naik 25 cm di Dusun Leban, Desa Nyanyum, Kecamatan Kuala Behe dan Desa Semuntik di Kecamatan Air Besar. Kemudian pukul 15.47 WIB hujan deras mengguyur Desa Nyanyum di Kecamatan Kuala Behe hingga sejumlah wilayah di Kecamatan Ngabang.

Akibatnya banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 80-110 sentimeter merendam beberapa rumah dan menyebabkan akses jalan terputus. Selain itu ada tiga unit rumah rusak berat akibat terdampak longsor. Hingga saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) masih melakukan pendataan, kaji cepat dan memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.

Quote