Ikuti Kami

Koster Mutasi 18 Pejabat di Pemprov Bali

Koster menegaskan dengan cermat melihat kinerja dan prestasi dari para pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II).

Koster Mutasi 18 Pejabat di Pemprov Bali
Gubernur Bali I Wayan Koster.

Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali Wayan Koster "menggeser" atau memutasi 18 pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II) di lingkungan pemprov setempat untuk mengisi sejumlah jabatan kosong yang ditinggal pensiun.

"Yang dilantik ini satupun tidak ada yang saya panggil sebelumnya, ngomong juga 'nggak', saya hanya melihat portofolionya, datanya. Saya tidak memanggil dan tidak ada apa-apanya, hanya satu yang saya perlukan, bantu saya dengan seserius-seriusnya dan tanggung jawab," kata Koster saat menyampaikan sambutan pada Pelantikan Pejabat Struktural Eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemprov Bali, di Denpasar, Rabu (6/2).

Baca: Lantik Pejabat, Ganjar Ingatkan Terus Jaga Integritas

Dalam menentukan posisi pejabat yang dimutasi, orang nomor satu di Bali itu menegaskan bahwa dirinya telah dengan secermat-cermatnya melihat kinerja dan prestasi dari para pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II) tersebut.

"Saya benar-benar semaksimalnya konsisten dengan aturan yang ada secara administratif, pemenuhan kepangkatan dan juga utamanya sekali kompetensi," ujarnya.

Dia mencontohkan I Made Gunaja yang sebelumnya menjabat sebagai Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, yang dimutasi sebagai Kepala Dinas Kehutanan. "Pak Gunaja bagus kerjanya, senang saya melihat kerjanya, bisa memenuhi apa yang saya inginkan. Tetapi latar belakang pendidikannya Ilmu Kehutanan. Baik di Dinas Kelautan dan Perikanan, saya kira akan lebih bagus bekerja sebagai Kepala Dinas Kehutanan," ucapnya.

Di samping itu, Koster meminta para pejabat tersebut agar memiliki komitmen yang kuat untuk mendedikasikan diri sepenuhnya dalam mendukung pelaksanaan visi Gubernur Bali ke depan.

"Harus bekerja tepat, cepat, dan cermat, tidak lagi mikir jam kerja harus pulang jam 5 sore, setelah itu minta pulang. Kalau lembur harus berhonor-honor tambahan. Saya tidak memakai pendekatan seperti itu. Jabatan ini supaya betul-betul didedikasikan," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Koster pun menyinggung dalam mutasi kali ini mempunyai makna sangat strategis karena bertujuan untuk mengisi sejumlah jabatan yang kosong yang dinilai mendesak untuk menghindari stagnansi pelaksanaan tugas pelayanan.

Koster pun menyampaikan harapan agar ke depannya kinerja Pemprov Bali tak hanya jadi simbol tanpa makna, tetapi menjadi realitas yang didambakan oleh masyarakat.

Baca: Januari, Pemkot Singkawang Rotasi Pejabat untuk Penyegaran

Ia memahami sejalan dengan tuntutan masyarakat, beban tugas yang dipikul jajaran birokrasi ke depannya akan semakin berat. Untuk itu, pejabat yang baru dilantik diminta mengoptimalkan peran serta menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.

"Laksanakan tugas-tugas dengan baik dan benar, bertanggung jawab sesuai dengan aturan agar di kemudian hari tak menimbulkan masalah hukum," katanya.

Quote