Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali Wayan Koster meminta agar perbaikan amblesnya ruas Jalan Denpasar-Gilimanuk di Bajera, Tabanan dipercepat.
Dari awalnya ditargetkan rampung dalam waktu satu bulan, kemudian tiga minggu, dan kini diminta selesai dalam dua pekan.
"Akan dipercepat. Mungkin, dua minggu selesai," kata Gubernur Bali Wayan Koster sesuai menghadiri rapat kerja Gelar Agung Pasikian Maha Semaya Warga Pande Bali di Denpasar, Minggu (13/5).
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
Koster mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Bali Gunadi Antariksa. Dia meminta perbaikan jalan ambles dipercepat.
Kalau pun molor, Koster memastikan durasi perbaikan tidak sampai memakan waktu tiga pekan. Selain itu, dirinya meminta perbaikan jalan dilakukan dengan teliti dan menggunakan bahan baku aspal dengan kualitas yang lebih baik.
"Sudah dikerjakan. Yang pasti lebih cepat dari tiga minggu. Karena ini jalan nasional, pengerjaan (perbaikannya) diperketat supaya kualitasnya bagus," kata Koster.
Koster menjelaskan jalan itu ambles karena sudah lama menanggung beban berat kendaraan besar seperti truk dan bus. Ditambah, kekuatan jalan yang tidak terlalu mampu menampung beban kendaraan karena bekas sawah dan sungai.
"Zaman dahulu ini kira-kira, itu sawah. Di bawah (Jalan Denpasar-Gilimanuk) itu ada irigasinya. Itu yang menyebabkan (ambles)," katanya.
Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta mengatakan perbaikan jalan ambles ini terkendala medan yang sulit dan persoalan irigasi.
"Pertama medannya tidak mudah, kedua koordinasi karena itu irigasi jadi sungai tidak bisa ditutup secara dalam waktu panjang sementara penangganan gorong-gorong kan harus kering nggak bisa mengerjakan dalam kondisi basah," ujarnya saat ditemui dalam acara Periklindo Electric Vehicle Conference di Intercontinental Bali Resort, Jimbaran, Badung, Kamis (10/7).
Selain faktor medan dan irigasi, kondisi cuaca yang tidak menentu di Bali turut memperlambat proses perbaikan. Samsi menyebut permasalahan di jalan tersebut sebenarnya sudah terdeteksi sejak lama, tetapi penanganannya tidak mudah.