Ikuti Kami

Lasarus Desak Aparat Segera Proses Hukum Edy Mulyadi CS

"Jangan biarkan keresahan di masyarakat berlarut-larut., dan jangan biarkan masyarakat mengambil tindakan sendiri". 

Lasarus Desak Aparat Segera Proses Hukum Edy Mulyadi CS
Politisi PDI Perjuangan asal Kalbar, Lasarus.

Kalbar, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan asal Kalbar, Lasarus meminta Aparat Kepolisian segera menangkap dan memproses hukum caleg PKS gagal Edy Mulyadi.

Baca: Kepolisian Harus Segera Tangkap & Proses Hukum Edy Mulyadi 

Ia menegaskan jangan biarkan keresahan di masyarakat berlarut-larut., dan jangan biarkan masyarakat mengambil tindakan sendiri. 

"Mari kita konsisten menjaga rasa Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap diri anak bangsa, Saya mau aparat hadir memberantas sikap-sikap rasis dan sara seperti yang dilakukan Edy Mulyadi CS," ujarnya, Selasa (25/1). 

Menurunya, ia sudah mencermati berkali-kali video lengkap dari pernyataan Saudara Edy Mulyadi, apa yang dilontarkan sangat provokatif, tidak etis, dan melukai perasaan. 

Lasarus mengingatkan orang Kalimantan masih sangat menjunjung adat dan kebuyadayaanya, termasuk dalam tutur kata dan bahasa. 

"Tutur kata Saudara Edy Mulyadi jelas sangat mencidrai nilai-nilai tersebut. Wajar jika banyak orang Kalimantan tersinggung dan marah," tandasnya.

Lasarus menjelaskan bagi yang belum paham orang Kalimantan datang dan buktikan sendiri, orang Kalimantan itu menganggap semua orang Indonesia dari pulau manapun adalah saudara sebangsanya. 
Leluhur kami, lanjutnya, mengajarkan adap yang tinggi tentang persaudaraan dan kemanusian.

Baca: Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad Jangan Dipolitisasi!

Ia mencontohkan ada istilah di Suku Dayak "anjing pun datang perlu diberi makan" yang maknanya: jangankan manusia yang sama derajatnya, hewanpun perlu dikasihani. Terlebih tamu atau orang yang datang, dikenal atau tidak dikenal harus dilayani dan dijamu dengan baik. 

"Artinya, tanpa disempurnakan Falsafah Bangsa tentang persamaan derajat manusia, kami sudah menanamkan nilai-nilai itu dari para leluhur," pungkasnya.

 

Kontributor: yogen sogen

Quote