Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ir. Budi Sulistyono (Kanang), menyoroti serius masalah limbah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ngawi yang mencemari saluran irigasi pertanian warga.
Dalam inspeksi mendadak yang ia lakukan, Kanang menilai pihak pengelola dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak menyiapkan sistem pembuangan limbah dengan baik.
“Saya kira aspek teknis dapur MBG ini tidak disiapkan dengan baik. Pengelola hanya fokus pada menyiapkan makanan dan mendistribusikannya,” kata Kanang, yang juga mantan Bupati Ngawi dua periode, pada Senin (3/11/2025).
Masalah ini mencuat setelah seorang petani melaporkan bahwa limbah dapur SPPG di Desa Jambangan, Kecamatan Paron, mengalir ke saluran irigasi yang mengairi lahan pertanian warga. Para petani khawatir limbah itu akan merusak kualitas tanah dan tanaman padi, apalagi aroma menyengat mulai tercium di sekitar saluran.
Kanang menegaskan bahwa buruknya pengelolaan limbah mencoreng pelaksanaan dapur MBG, terutama karena pengelola tidak memperhatikan aspek penting seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelum beroperasi. Ia menekankan perlunya pembenahan mendesak untuk mencegah dampak lanjutan pada lahan pertanian dan ketahanan pangan.
“Kami meminta kepada OPD terkait, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian Ngawi, agar saluran irigasi ini hanya untuk pertanian. Bukan tempat membuang limbah, termasuk limbah rumah tangga,” tegasnya.
Menurutnya, jika tidak segera ditangani, kasus ini justru dapat mengganggu program ketahanan pangan yang tengah digalakkan pemerintah pusat.
“Pemerintah tengah menggalakkan program Ketahanan Pangan. Jangan sampai program MBG malah menganggu ketahanan pangan nasional yang tengah digalakkan oleh presiden,” ungkapnya.
Kanang pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawasi operasional dapur MBG, agar program yang berniat baik ini berjalan sesuai harapan, tanpa menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan sektor pertanian.
