Ikuti Kami

Lockdown Weekend? Gilbert: Pemprov DKI Evaluasi Kelemahan!

"PSBB ketat saja tidak mampu, apalagi lockdown weekend".

Lockdown Weekend? Gilbert: Pemprov DKI Evaluasi Kelemahan!
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meragukan lockdown Jakarta pada akhir pekan dapat meredam penyebaran virus corona (Covid-19). Lockdown Jakarta pada akhir pekan ini masih dipertimbangkan oleh pemerintah.

Menurut Gilbert, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saja tidak mampu mengerem laju penyebaran, apalagi lockdown Jakarta yang hanya dilakukan dua hari, Sabtu dan Minggu.

Baca: Masinton: Presiden Jokowi Tak Perlu Balas Surat AHY!

"PSBB ketat saja tidak mampu, apalagi lockdown weekend. Sebaiknya Pemprov evaluasi kelemahan mereka dan diperbaiki," kata Gilbert, Kamis (4/2).

Menurut Gilbert, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seharusnya melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait kebijakan mereka selama menanggulangi pandemi Covid-19. Menurut dia, dari evaluasi tersebut baru Pemprov bisa mengambil langkah yang lebih efektif.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu juga mengatakan jika lockdown akhir pekan akan sulit direalisasikan lantaran masyarakat sudah jenuh. Di samping itu, Gilbert menilai pengawasan protokol kesehatan oleh Pemprov DKI masih lemah.

"Kepercayaan warga DKI terhadap kemampuan Gubernur (Anies Baswedan) juga tidak seperti saat awal. Harus hati-hati mengambil kebijakan ini," jelas Gilbert.

"Selain dampaknya ke sektor lain seperti pengusaha dan lain-lain, kalau gagal, masyarakat makin tidak percaya kepada Pemprov DKI. Sebaiknya dibicarakan dengan DPRD sesuai Perda yg dibuat, jangan jalan sendiri," kata dia menambahkan.

Baca: Isu Kudeta AHY, Yasona: Urusan Kita Banyak!

Usulan lockdown akhir pekan pertama kali dicetuskan oleh Ketua Fraksi PAN di DPR, Saleh Daulay, mengingat lonjakan kasus positif virus corona di Indonesia masih belum terbendung.

Jakarta merupakan provinsi penyumbang kasus positif tertinggi di Indonesia. Dari total 1.123.105 kasus di Indonesia, Jakarta menyumbang 283.893 kasus positif.

Dari jumlah total kasus positif di Jakarta, sebanyak 254.155 dinyatakan telah sembuh, sedangkan 4.461 meninggal dunia. Sehingga, saat ini jumlah kasus aktif di Jakarta sebanyak 25.227 kasus.

Terkait usulan lockdown Jakarta pada akhir pekan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya tak bisa mengambil keputusan. Menurut dia, usulan itu bisa disampaikan langsung ke Presiden Joko Widodo atau pemerintah pusat.

Quote