Ikuti Kami

Matindas Tegaskan Pesantren Miliki Peran Strategis Jadi Pusat Perjuangan Kemerdekaan Sejak Penjajahan

Madrasah sebagai lembaga pendidikan bericiri khas nilai Islam juga berkontribusi besar dalam kemajuan pendidikan.

Matindas Tegaskan Pesantren Miliki Peran Strategis Jadi Pusat Perjuangan Kemerdekaan Sejak Penjajahan
Anggota Komisi VIII DPR RI Matindas J Rumambi.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Matindas J Rumambi menjelaskan, pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua berperan strategis dengan menjadi pusat perjuangan kemerdekaan sejak penjajahan.

Dengan diselenggarakannya sosialisasi UU Pesantren itu, lanjut Matindas, mengingatkan kembali bahwa pesantren sebagai benteng moral dan pendidikan karakter anak bangsa.

Selain itu, Madrasah sebagai lembaga pendidikan bericiri khas nilai Islam juga berkontribusi besar dalam kemajuan pendidikan.

Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo

Dalam seminar Kurikukulum Berbasis Cinta, di hadapan Guru Madrasah se-Sulteng, Matindas J Rumambi menyampaikan, nilai cinta dalam kebangsaan mengajarkan untuk tidak hanya mencintai tanah air, tetapi juga merawat persaudaraan di atasnya.

"Seringnya kejadian konflik sosial dalam kehidupan antarumat beragama menjadi latar belakang disusunnya kurikulum cinta. Maka kurikulum cinta ini bukan hanya sebatas metode pembelajaran, namun sebuah gerakan moral nasional untuk mewujudukan generasi bangsa yang toleran dan menghargai keberagaman, sehingga tercipta persatuan Indonesia" Kata Matindas saat menjadi narasumber enam seminar dan workshop di Kota Palu.

Kegiatan yang berlangsung 26-28 September 2025 itu diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Dirjen Pendis), UIN Alauddin Makassar, dan UIN Datokarama Palu.

Pada workshop Guru Madrasah, Matindas dalam pemaparannya membahas Pelayanan Prima di lingkup Madrasah dan Publikasi Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru untuk kompetensi tenaga pendidik. 

"Output pelatihan ini akan mendorong guru lebih kreatif dan inovatif, peka terhadap dinamika yang muncul di ruang belajar, sehingga membentuk paradigma profesionalisme bagi tenaga pendidik sehingga terwujud madrasah yang unggul," ujar Matindas J Rumambi.

Di sisi lain, workshop bagi Dosen PTKI yang mengambil tema Service Learning dan Outcame Based Education (OBE) bertujuan meningkatkan mutu lulusan PTKI yang berdaya saing, serta menumbuhkan tanggung jawab sosial dan tanggung jawab kebangsaan.

Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji

"Yang kami harapkan, mahasiswa dalam proses pembelajaran  mampu mengaplikasikan teorinya dengan cara memberdayakan masyarakat seperti pendampingan pelaku UMKM lokal, tutoring, pelatihan kewirausahaan sampai kepada pelosok desa," terang Matindas menjelaskan.

Matindas J Rumabi menilai, forum ilmiah sangat penting untuk membuka ruang diskusi akademik dan pengembangan kompetensi tenaga pendidik yang lebih profesional. 

"Kami berharap agar hasil seminar dan workshop tidak berhenti di forum diskusi semata, tetapi dapat ditindaklanjuti dalam pengajaran di ruang kelas untuk kemajuan pendidikan," pungkasnya.

Quote