Jakarta, Gesuri.id - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengungkapkan Indonesia dan Tiongkok memiliki kedekatan atas dasar takdir yang sama sebagai negara pernah terjajah.
Hal itu diucapkannya saat menjadi pembicara kunci dalam acara bertajuk 'Understanding China Conference 2020' yang diselenggarakan China Institute for Innovation and Development Strategy, Jumat 20 November 2020 secara daring.
"Indonesia dan Tiongkok adalah dua negara yang telah dipertemukan oleh takdir yang sama, sebagai sebuah negara pernah terjajah yang berjuang dengan upaya sendiri untuk lepas dari penajajahan," kata Megawati dalam kanal YouTube milik PDI Perjuangan, Jumat, (20/11).
Pengalaman tersebut merupakan bentuk pengalaman pahit yang pernah dirasakan atas negara yang lebih kuat di masa itu.
Baca: Usulan Pembubaran FPI dari Pangdam Jaya Didukung Rakyat!
"Indonesia dan Tiongkok sama-sama merasakan pahitnya penjajahan dan kolonialisme dari negara-negara yang lebih kuat pada masa yang lalu," tuturnya.
Megawati juga menyebut bahwa dunia saat ini tengah dihadapkan oleh kebangkitan Tiongkok.
Hal itu terlihat dari adanya pembangunan yang besar, pertumbuhan ekonomi yang cepat serta terlibatnya Tiongkok secara aktif di dalam percaturan dunia saat ini.
Saat ini menurutnya Tiongkok di tengah pandemi seperti sekarang, justru aktif memberi bantuan yang membangun bagi dunia, termasuk Indonesia.
"Bahkan disaat awal pandemi COVID-19, di mana masing-masing negara sibuk dengan persoalan dalam negerinya, Tiongkok telah terlebih dahulu melakukan upaya memberi bantuan yang konstruktif bagi dunia termasuk Indonesia," tutur Megawati.
Karena itu, Megawati memberi apresiasi terhadap Tiongkok atas respons cepat dalam penanggulangan pandemi COVID-19 dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
"Untuk itu perkenankan saya memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih yang tulus. Termasuk juga atas langkah dan respons pemerintah Tiongkok yang cepat dan efektif dalam menanggulangi penyebaran COVID-19 dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkannya," kata Megawati.
Lebih jauh melihat sejarah Tiongkok, menurutnya Tiongkok bukanlah negeri yang imperialis - ekspansionis atau berusaha menaklukan negara lainnya.
Sebaliknya menurutnya kekuatan Tiongkok di kancah global sejak zaman kerajaan mengedepankan kerja sama saling menguntungkan.
"Kekuatan Tiongkok dalam kancah global sejak zaman kerajaan dan dinasti adalah diplomasi yang mengedepankan kerja sama, yang saling menguntungkan dan saling menghormati satu sama lain," katanya.
Sebab itu, Megawati berharap agar Tiongkok dapat terus menjaga jalan damai diplomasi dalam kebangkitannya dan terus bekerja sama di kancah global dengan semangat persaudaraan.
Baca: Mendoakan Ibu Megawati Jelek, Contoh Akhlak Buruk!
"Untuk itu saya sungguh, sungguh berharap agar Tiongkok tetap menjaga jalan damai dan diplomasi dalam kebangkitannya. Memberi ruang besar bagi kerja sama global yang saling menguntungkan dengan semangat persaudaraan," kata Megawati.
Lebih jauh lagi ia mengajak dunia Internasional dapat memaknai kebangkitan Tiongkok secara positif dan konstruktif.
"Oleh sebab itu dalam posisi ini saya mengajak dunia internasional memaknai kebangkitan Tiongkok secara positif dan konstruktif. Memberi kesempatan kepada Tiongkok untuk mewujudkan kredo (pernyataan) 'A community with shared future for mankind' dan berkontribusi bagi dunia," kata Megawati