Ikuti Kami

Mendagri Tjahjo Nilai Medsos Sumber Penyebaran Hoax

Medsos menjadi sumber informasi yang tidak sepenuhnya berkualitas.

Mendagri Tjahjo Nilai Medsos Sumber Penyebaran Hoax
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menilai informasi-informasi yang tersebar di media sosial banyak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menilai informasi-informasi yang tersebar di media sosial banyak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Terlebih di tahun politik menjelang Pemilu 17 April 2019 ini. Menurutnya media sosial (medsos) dijadikan ajang penyebaran hoax, sehingga menjadi sumber informasi yang tidak sepenuhnya berkualitas.

Baca: Medsos Jadi Sarana Terbesar Penyebar Hoax

"Update-update media sosial, saya kira kadang sulit dibenarkan, repot dipahami," ujar Tjahjo dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Kemendagri dan Perpustakaan Nasional, di Perpusnas, Jakarta, Kamis (31/1).

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, satu-satunya sumber informasi yang selalu berkualitas hanyalah buku. Terkait hal ini, Tjahjo telah memerintahkan jajaran pejabat di Kemendagri untuk memiliki perpustakaan mini di ruangannya supaya selalu bisa mengakses sumber informasi yang baik.

"Di tempat di mana kita tugas, bekerja, harus ada ilmu pengetahuan yang selalu bisa kita nikmati," ucapnya.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Kemendagri dan Perpustakaan Nasional merupakan simbol bahwa Perpusnas akan menyumbangkan hingga 200.000 buku elektronik, serta 50.000 buku cetak untuk Kemendagri dan IPDN.

Baca: Banyak Medsos Penyebar Hoax, Ganjar : Itu Akun Robot

Selain itu, ada juga pemberian komputer-komputer untuk dijadikan perpustakaan digital di lembaga-lembaga Kemendagri hingga tingkat desa.

"Saya kira, ada 43 juta orang warga Indonesia yang sedang sekolah, dan 200 juta lain di luar sekolah, yang harus didorong gemar membaca," tandas Tjahjo.

Quote