Ikuti Kami

Mercy Barends Tegaskan Budaya Merupakan Fondasi yang Harus Dijaga! 

Budaya merupakan fondasi penting yang harus dijaga untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan identitas masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah.

Mercy Barends Tegaskan Budaya Merupakan Fondasi yang Harus Dijaga! 
Anggota Komisi X DPR RI, Mercy Chriesty Barends.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Mercy Chriesty Barends menegaskan, budaya merupakan fondasi penting yang harus dijaga untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan identitas masyarakat di Kabupaten Maluku Tengah.

Barends juga menyoroti kenyataan, bahwa Maluku pernah dan masih menghadapi sejumlah konflik sosial yang kerap berawal dari persoalan sepele, namun berujung pada perpecahan.

Padahal, budaya orang Maluku sejatinya mengajarkan tentang persaudaraan, kebersamaan, serta aturan hidup yang diwariskan para leluhur.

Baca: Sofyan Tan Berikan Bantuan Kepada Ratusan Buruh Bangunan

“Kalau mau bicara semarak budaya, terkadang kita sendiri jadi malu. Karena ada realitas konflik yang masih terjadi. Padahal budaya ini adalah akar identitas kita, sesuatu yang sakral, bahkan kudus, yang menuntun manusia untuk hidup saling mengasihi,” Kata Mercy Barends saat membuka kegiatan Semarak Budaya Masyarakat Teon Nila Serua (TNS) yang berlangsung di Kantor Camat TNS, Jumat (26/9).

Kegiatan ini digelar dengan tujuan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman degradasi budaya akibat arus kemajuan zaman.

Anggota DPR dari Dapil Maluku ini menegaskan, sebelum agama hadir, masyarakat di Maluku telah memiliki hukum adat dan sistem budaya yang menjadi penata kehidupan. Adat itu yang menjaga hubungan antar warga, relasi dengan alam, hingga kepercayaan kepada Sang Pencipta.

“Agama kemudian masuk sebagai pintu utama spiritualitas, tetapi jangan sampai pintu kultural itu dirusak. Karena pada dasarnya, cara mengasihi Tuhan itu hanya satu: mengasihi sesama manusia,” ucap Barends.

Baca: Yuke Yurike Tegaskan JEFF 2025 Miliki Nilai Strategis

Ia juga mengingatkan, tanpa sistem adat yang mengatur hubungan sosial, seluruh sendi kehidupan bisa runtuh. Sebab itu, budaya harus dipandang sebagai warisan luhur yang tidak hanya sakral, tetapi juga penuh keceriaan, interaksi, dan solidaritas.

“Orang merasa tertolong karena ada kerabat, ada pergaulan, ada hukum adat yang menopang satu sama lain. Simbol-simbol budaya itu hidup dalam keseharian, meski kini menghadapi tantangan dan distorsi,” tandas Barends.

Barends juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya Semarak Budaya TNS di Waipia, yang menurutnya menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali nilai-nilai budaya leluhur ditengah derasnya pengaruh arus globalisasi.

Quote