Jakarta, Gesuri.id - Komisi E DPRD Sumut mendukung program Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution akan menerapkan aktivitas belajar dan mengajar 5 hari di sekolah dan di hari Sabtu setiap pekan libur.
Kebijakan ini, tidak dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Sumut.
Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa
"Prinsipnya, kami di Komisi E DPRD Sumatera Utara mendukung setiap kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk wacana pemberlakuan lima hari sekolah untuk jenjang SMA/SMK," ucap anggota Komisi E DPRD Sumut, Meryl Rouli Saragih kepada VIVA Medan, Rabu (4/6).
Merly mengatakan pihaknya menekankan bahwa hingga saat ini belum ada pembahasan resmi atau rapat koordinasi antara Disdik Sumut dan Komisi E DPRD Sumut terkait teknis pelaksanaan kebijakan sekolah 5 hari dalam sepekan tersebut.
"Kami berharap sebelum kebijakan ini diterapkan, Disdik Sumut dapat melibatkan semua pihak terkait, terutama para guru, orang tua, dan tentu saja legislatif sebagai mitra pengawasan," jelas politisi wanita muda PDI Perjuangan itu.
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
Hal tersebut, menurut Merly penting agar program atau kebijakan tersebut, tidak hanya baik secara teori, tetapi juga realistis, inklusif, dan kontekstual dengan kondisi daerah, sarana prasarana, serta kesiapan sekolah di berbagai kabupaten/kota.
"Kami juga menilai perlu ada kajian mendalam mengenai dampak psikologis, sosial, dan kultural terhadap peserta didik, khususnya di daerah yang masih menjalankan aktivitas keagamaan dan adat di luar sekolah pada hari Sabtu," tutur Merly.