Jakarta, Gesuri.id - Politisi Senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai ucapan Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang menyentil sebagian menteri di Kabinet Indonesia Maju yang dianggap elitis, justru patut direnungkan.
"Pernyataan Pak Abdul Mu'ti baik untuk kita renungkan sebagai bagian dari introspeksi kolektif kita sebagai bangsa," kata Hendrawan, Rabu (8/9).
Baca: Amien Rais Soal Isu Presiden 3 Periode, Halusinasi Kadrun !
Menurut Hendrawan, para menteri Jokowi tak boleh silau oleh jabatan. Anggota Komisi XI DPR RI ini menekankan soal kepedulian pejabat kepada rakyat.
"Jangan sampai kita silau dengan jabatan dan aksesori kekuasaan dan melupakan aspek substantif modal sosial kita, yaitu semangat kebersamaan dan kepedulian sosial," ujarnya.
Ucapan Mu'ti, menurut Hendrawan, bukan sesuatu yang harus diperdebatkan. Dia mengatakan ucapan Mu'ti harusnya dapat dijadikan bahan untuk merenung.
"Jadi pernyataan Pak Mu'ti bukan untuk disetujui atau diperdebatkan. Kita renungkan sebagai dialektika kebatinan kita sebagai bangsa dalam membangun ideal-ideal masa depan," tuturnya.
Sebelumnya, Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti berbicara mengenai sikap Presiden Jokowi dan para menterinya. Mu'ti menyebut Jokowi sebagai presiden yang merakyat.
Pernyataan itu disampaikan Mu'ti di akun Twitter-nya seperti dilihat, Rabu (8/9). Mu'ti mengatakan Jokowi merupakan sosok pemimpin yang peduli terhadap masyarakat.
Baca: Kriminalisasi Ulama? Ruhut: Rizieq Shihab Memang Bersalah
"Pak Jokowi adalah presiden yang merakyat, peduli kepada rakyat dan kaum alit," tulis Mu'ti. Multi telah mengizinkan cuitannya untuk dikutip.
Sikap Jokowi itu, kata Mu'ti, justru berbanding terbalik dengan sebagian menterinya. Mu'ti menyebut sebagian menteri Jokowi terkesan bersikap elitis.
"Tetapi, sebagian menterinya justru elitis, sikap dan kebijakannya jauh dan menjauhkan diri dari rakyat. Eman-eman," ujar Mu'ti. Dilansir dari detik com.
